Gemapos.ID (Jakarta) - Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Nazaruddin, mengaku dualisme kepemimpinan terjadi di sejumlah daerah. Hal ini berdampak konflik di kalangan elite Partau Ummat.
“Kalau ada mundur, geser dan sebagainya itu bagian dari upaya penyelesaian dualisme-dualisme itu," katanya pada Rabu (6/10/2021).
Soal mundurnya para kader Partai Ummat mungkin tidak sesuai dengan harapannya. Hal ini bukan idealisme atau ideologis. Kemudian, mereka sudah tidak bisa aktif akibat tidak punya waktu.
"Sebagian ada yang digantikan oleh yang lain," ucapnya.
Neno Warisman mundur dari Wakil Ketua III Dewan Syuro Partai Ummat akibat waktunya lebih banyak di Istanbul, Turki. Pasalnya, salah satu anaknya tinggal di sana.
“Yang disampaikan suratnya seperti itu, jangan dikarang-karang, jangan ditafsir-tafsirkan lagi," ujarnya.
Nazaruddin tidak mau pusing dengan satu sampai dua orang mundur dari Partai Ummat lantaran hal itu masih kategori wajar dalam sebuah partai politik (parpol).
"Saya kira kalau kemudian mayoritas orang mundur itu baru ada sesuatu,” ucapnya.
