Gemapos.ID (Kairo) - Pemerintah Arab Saudi mencabut larangan masuk di perbatasan laut, darat, dan udara pada Migggu (3/1/2021). Jadi, akses transportasi dari luar negeri kembali dibukanya. Walaupun demikian, warga asing dan pendatang lainnya diminta tidak berada di Inggris, Afrika Selatan, dan negara-negara lain yang melaporkan wabah Covid-19 jenis baru, selama 14 hari sebelum memasuki Arab Saudi. Otoritas di Arab Saudi menutup perbatasan dan memberhentikan sementara layanan penerbangan internasional komersial pada 21 Desember 2020. Langkah ini guna mencegah varian baru Covid-19 masuk ke negaranya. Larangan itu  diperpanjang pada 28 Desember 2020 selama satu minggu, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengamati dan meninjau perkembangan terbaru sambil memperbolehkan warga asing dan maskapai penerbangan asing keluar dari Arab Saudi. Saat larangan itu berlaku, distribusi barang dan jasa tetap berjalan normal. Beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, menutup perbatasannya untuk warga negara asing selama satu sampai dua minggu demi mencegah penularan dua varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Varian baru Covid-19 di Inggris bernama B.1.1.7, telah ditemukan di Singapura, Vietnam, Malaysia, Brazil, Kanada, dan Amerika Serikat. Walaupun, penelitian beberapa peneliti belum meyakini Covid-19 jenis baru  lebih mudah menular. Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, Wien Kusharyoto, mengemukakan sejauh ini belum ada bukti konkret yang menunjukkan varian B.1.1.7 lebih mematikan daripada jenis lainnya. Namun, sebuah kajian di Inggris memperlihatkan varian baru itu 56% lebih mudah menular daripada jenis yang lain. "Pengurutan genom (genome sequencing) harus dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui dan memeriksa kemungkinan varian baru Covid-19 itu telah masuk Indonesia," jelasnya. (spa/adm)