Alasan Jokowi dan Pejabat Negara Disarankan Tidak Pakai WA

Pratama Persadha 2
Pratama Persadha 2
Gemapos.ID (Jakarta) - Pakar keamanan siber Pratama Persadha menyarankan Presiden Joko Widodo dan pejabat negara lainnya tidak memakai WhatsApp (WA) untuk menghindari Pegasus. Pegasus merupakan malware yang bisa masuk ke gawai seseorang melakukan kegiatan surveillance (mata-mata) dan mencuri informasi. "Salah satu yang menjadi korban Pegasus adalah Presiden Prancis Emmanuel Macron," katanya pada Sabtu (24/7/2021). Sebelumnya, Jamal Kashogi, jurnalis Saudi, yang meninggal dunia juga menjadi target Pegasus. Laporan dari Amnesty International dan Citizen Lab menyebutkan dugaan kebocoran data pada 50.000 target potensial alat mata-mata Pegasus NSO. Hal ini termasuk 10 perdana menteri, tiga presiden, dan seorang raja menjadi target Pegasus. Malware sejenis Pegasus dijual bebas di pasaran, bahkan beberapa bisa diperoleh secara gratis. Hal yang membedakan adalah teknik yang digunakan menginfeksi korban. Selain itu teknik untuk menyembunyikan diri agar tidak dapat terdeteksi oleh antivirus dan peralatan security dan teknik agar tidak dapat di-tracking.  Siapapun sangat sulit menghindari kemungkinan serangan Pegasus lantaran ini hanya membutuhkan nomor telepon. Teknik yang digunakan bernama remote exploit dengan menggunakan zero day attack. Serangan ini memanfaatkan lubang keamanan yang tidak diketahui pembuat sistem sendiri dan sangat sulit terdeteksi oleh perangkat keamanan walaupun diperbarui setiap saat. Pegasus bisa menyerang dengan panggilan WA, tanpa harus menerima panggilannya. Hal ini juga dilakukannya dengan mengirimkan dokumen lewat WA. Data dari ponsel bisa disedot dan dikirim ke server. Selain itu menyalakan kamera atau mikrofon pada ponsel untuk membuat rekaman secara rahasia.