Agenda Jabatan Presiden Tiga Periode Tiru Berpikir Orde Baru

Mikhael Rajamuda Bataona
Mikhael Rajamuda Bataona
Gemapos.ID (Kupang) - Agenda masa jabatan presiden tiga periode dinilai meniru cara berpikir Orde Baru yang berpotensi mengkultuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Presiden Soeharto. Padahal, rakyat Indonesia diragukan mau memiliki presiden yang menjabat selama tiga periode berturut-turut. "Kekuasaan itu sangat menggoda untuk diselewengkan alias 'tends to corrupt' maka pembatasan itu perlu dan wajib," kata Pengamat Komunikasi Politik, Mikhael Rajamuda Bataona pada Kamis (24/6/2021). Para pemimpin Jawa telah merajakan dirinya lewat kultus individu yang akan mengalami perlawanan dari pencitraannya sendiri. Kalau Jokowi dikultuskan maka ini berbahaya. "Sebab ia akan menghadapi perlawanan dari citranya sendiri yang dikultuskan yang sebenarnya dia sendiri sudah menolaknya," ucapnya. Mikhael Rajamuda Bataona mengemukakan Soeharto pernah melakukannya yang berakibat negara hancur lantaran kultus individu terhadap Soeharto dan Orde Baru. Jangan sampai citra Jokowi yang disebut baik dan merakyat oleh para pendukungnya ini sedang dimanfaatkan oleh elit yang punya agenda kekuasaan dan bisnis. "Jangan sampai terjadi pembelokan wacana yang dilandasi politik kekuasaan yang dioperasikan oleh operator-operator kekuasaan yang sedang berusaha mengamankan kepentingan kekuasaan politiknya dan bisnis mereka setelah 2024," ujarnya. Wacana presiden tiga periode sebagai teknik kekuasaan yang dioperasikan oleh operator-operator politik yang didukung oleh elit dan rezim bisnis-politik tertentu di Jakarta.