Upaya Rintis Sejahtera Genjot Pertumbuhan pada Tahun Depan Setelah Alami Penurunan

"Ada transfer yang terpukul penggunaan BI-Fast, tapi ada transaksi yang lain, kan ada QRIS," kata Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera Suryono Hidayat di Jakarta pada Jumat (10/12/2022).
"Ada transfer yang terpukul penggunaan BI-Fast, tapi ada transaksi yang lain, kan ada QRIS," kata Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera Suryono Hidayat di Jakarta pada Jumat (10/12/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - PT Rintis Sejahtera (Jaringan PRIMA) menargetkan pertumbuhan transaksi keuangan melalui jaringannya sebesar 15% pada 2023, terutama didorong oleh transaksi dengan QR Indonesian Standard (QRIS).

"Ada transfer yang terpukul penggunaan BI-Fast, tapi ada transaksi yang lain, kan ada QRIS," kata Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera Suryono Hidayat di Jakarta pada Jumat (10/12/2022).

Transaksi transfer menggunakan jaringan PRIMA mengalami penurunan akibat penggunaan BI-Fast.

Pasalnya, layanan keuangan seperti QRIS masih bisa terus dikembangkan untuk diadopsi perbankan, termasuk bank-bank yang lebih kecil. 

"QR ini potensi besar, ini baru QR Indonesian Standard, belum nanti QR cross border. Orang kalau mau pergi ke luar negeri tidak perlu pakai tunai, bisa pakai QR," ujarnya. 

Suryono Hidayat menunggu kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk menerapkan QR cross border guna memudahkan transaksi keuangan lintas negara. 

"Pak Perry sudah bilang transaksi keuangan lintas negara nanti bisa dilakukan di ASEAN five. Lalu India, China, dan lain-lain termasuk Arab Saudi, jadi orang nanti naik haji atau umrah tidak perlu membawa tunai," tuturnya. 

Prisma perlu menunggu kerja sama QRIS antara BI dengan bank sentral negara lain yang pendorong kinerja Jaringan Prima, setelah transfer.

Jaringan Prima juga akan terus mengembangkan jaringan di daerah-daerah termasuk untuk mempermudah perbankan yang melayani transaksi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

"Jadi itu fungsi rintis sebagai converter, penyedia infrastruktur itu, agar investasi perbankan tidak banyak," tuturmya. (ant/mau)