Ini Sikap Aqsa Working Group atas Framing Israel kepada Dunia

"Saya ingin menyampaikan kepada publik bahwa framing Israel yang mengatakan bahwa mereka realitas sejarah yang harus diterima oleh semua kalangan. Hari ini harus kita tolak, harus kita tantang karena semua produk 'prank' mereka itu semua kebohongan," kata Ketua Presidium AWG, Anshorullah.
"Saya ingin menyampaikan kepada publik bahwa framing Israel yang mengatakan bahwa mereka realitas sejarah yang harus diterima oleh semua kalangan. Hari ini harus kita tolak, harus kita tantang karena semua produk 'prank' mereka itu semua kebohongan," kata Ketua Presidium AWG, Anshorullah.

Gemapos.ID (Jakarta) - Aqsa Working Group (AWG) menolak framing realitas sejarah yang sengaja dibuat oleh negara Israel. Pasalnya, narasi-narasi itu adalah kebohongan sejarah yang disampaikan ke publik guna memperoleh perhatian dunia internasional.

"Saya ingin menyampaikan kepada publik bahwa framing Israel yang mengatakan bahwa mereka realitas sejarah yang harus diterima oleh semua kalangan. Hari ini harus kita tolak, harus kita tantang karena semua produk 'prank' mereka itu semua kebohongan," kata Ketua Presidium AWG, Anshorullah.

Hal ini disampaikannya dalam diskusi bersama Barisan Nusantara (BN) dan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) di Jakarta pada Rabu (7/12/2022). 

Framing yang dimaksud adalah sebagian negara demokrasi di Timur Tengah mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1948. Dari hal ini Israel akan memiliki hak untuk tinggal di Palestina. 

Kehadiran Israel di Palestina sesungguhnya menjajah. Sehingga Palestina sedang berupaya merebut kemerdekaannya dari Israel. 

Jadi, Indonesia diminta menunjukkan komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan. Sebab, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945.

“Kita adalah bangsa anti penjajah, kita berhutang pada Palestina karena mereka dulu yang pertama kali mendukung dan mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 45," ujar Anshorullah.

Pemimpin Indonesia sekarang diakui tidak sekuat Presiden Soekarno, tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan untuk memboikot produk-produk Israel masuk ke Indonesia.

"Banyak produk Palestina bebas cukai masuk ke Indonesia itu perlu kita apresiasi," ucapnya. 

Namun, neraca perdagangan Indonesia dengan Palestina meningkat sebesar 21,28% pada 2022 dibandingkan 2021. 

Sementara ini pendirian awg guna membebaskan masjid Al Aqsa dari penguasaan Israel sekaligus mendukung kemerdekaan Palestina dari Israel. (adm)