IHSG Terus Melorot Hingga Menjadi 6.818,759

Pasar saham global terpantau cenderung mengalami tekanan. Aktivitas perdagangan internasional China cenderung melambat yang tercermin dari neraca dagang yang mengalami penurunan menjadi 70 miliar dolar AS pada November 2022 yang turut mempengaruhi pasar," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta pada Rabu (7/12/2022).
Pasar saham global terpantau cenderung mengalami tekanan. Aktivitas perdagangan internasional China cenderung melambat yang tercermin dari neraca dagang yang mengalami penurunan menjadi 70 miliar dolar AS pada November 2022 yang turut mempengaruhi pasar," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta pada Rabu (7/12/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 1,69% atau 16,27 poin menjadi 6.818,75 pada Rabu (7/12/2022).

Hal ini terjadi akibat aksi jual oleh investor asing.

Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,69% atau 16,27 poin ke posisi 945,58.

"Pasar saham global terpantau cenderung mengalami tekanan. Aktivitas perdagangan internasional China cenderung melambat yang tercermin dari neraca dagang yang mengalami penurunan menjadi US$70 miliar pada November 2022 yang turut mempengaruhi pasar," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta pada Rabu (7/12/2022).

IHSG yang sudah turun menembus level psikologis 6.800-an. Daya tahan IHSG seolah perlahan terkikis yang dipicu oleh kasus Covid-19 yang meningkat.

Kemudian,  qpenurunan sektor teknologi, dan kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi ke depan yang sudah diprediksi melambat.

Walaupun demikian laporan cadangan devisa menunjukkan perbaikan yakni meningkat menjadi US$134 miliar pada November 2022 setelah sebelumnya terus bergerak turun.

IHSG terus bergerak di zona merah sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. 

Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor terkoreksi dengan sektor transportasi & logistik turun paling dalam 1,73 persen.

Selanjutnya, sektor teknologi dan sektor keuangan masing-masing turun 1,59 persen dan 1,43 persen.

Tiga sektor meningkat dengan sektor kesehatan naik paling tinggi 2,79%.

Berikurnya, sektor energi dan sektor properti & real estat masing-masing naik 0,55% dan 0,27%.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu UFOE, NZIA, SDMU, MIKA, dan BBRM. 

Untuk saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GOTO, COAL, KIOS ENRG, WIRG.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp1,68 triliun. 

Untuk di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp2,37 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.174.262 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,76 miliar lembar saham senilai Rp16,12 triliun. 

Sebanyak 147 saham naik, 398 saham menurun, dan 164 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah sebesar 0,72% atau 199,47 ke 27.686,4.

Indeks Hang Seng turun 3,32% atau 626,36 atau 3,22 ke 18.814,82, Indeks Shanghai terkoreksi 0,4% atau 12,91 poin. ke 3.199,62, dan Indeks Straits Times melemah 0,83% atau 26,92 poin ke 3.225,45.