Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan nilai investasi di sektor pariwisata Indonesia sebesar US$8 miliar selama 10 tahun.

Target ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat menghadiri ‘World Travel and Tourism Council’ di Riyadh, Arab Saudi.

"Kami menyepakati tiga hal, (pertama) Indonesia akan menjadi feature country dan akan dipilih menjadi host dari Global Tourism Economic Forum dalam dua tahun ke depan,” katanys saat bertemu Executive Committee Member of World Travel & Tourism Council (WTTC) Pansy Ho di Jakarta pada Jumat (2/12/2022).

Pertemuan itu memilih Indonesia sebagai host Global Tourism Economy Forum pada dua tahun ke depan. Pasalnya, Pansy Ho memiliki posisi sebagai Wakil Ketua sekaligus Sekretaris Jenderal Global Tourism Economy Forum.

Kedua, Pansy Ho yang jGroup Executive Chairman and Managing Director Shun Tak Holdings Limited akan melakukan penjajakan investasi, terutama pendirian hotel internasiona di Bali.

"Mereka melirik Bali dan lima destinasi pariwisata super prioritas untuk membangun hotel berkualitas bintang 5 atau lebih," ucapnya. 

Selanjutnya penjajakan bagi industri pariwisata Indonesia untuk kembali menggarap pasar China pada beberapa waktu ke depan. Karena, Pansy menduduki jabatan pula sebagai Executive Chairman of China Chamber of Tourism (CCT).

"Yang ketiga adalah meng-update dengan harapan bahwa di kuartal ketiga tahun depan, di pertemuan Global Tourim Economic Forum, Indonesia mulai bisa menggarap pasar China yang selama ini masih tutup karena kebijakan zero Covid-19. Kita sudah menunggu pariwisata dari China untuk kembali pulih," ujarnya.

Pertemuan lain yang dilakukan oleh Menparekraf ialah dengan delegasi dari Federation of Saudi Chambers yangtertarik berinvestasi di delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.

KEK pariwisata yang dimaksud adalah KEK Nongsa, KEK Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Lesung, KEK Lido, KEK Singhasari, KEK Mandalika, KEK Morotai, dan KEK Likupang.

Sandiaga Uno juga menemui perwakilan United Gulf Industrial Consortia yang tertarik di 12 sustainable project Indonesia termasuk di Raja Ampat, Papua Barat,

“Dari rangkaian pertemuan tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan nilai investasi di sektor pariwisata tanah air,” ucapnya.

Realisasi investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebesar Rp5,31 triliun pada 2020 hingga kuartal I 2022. 

Bahkan, Kementerian Investasi mencatat nilai proyek investasi eksisting di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) mencapai Rp172,2 miliar setara US$11,67 juta. 

Nilai komitmen yang sedang berjalan sebesar Rp1,552 triliun setara US$106,24 juta. Nilai minat investasi di lima DPSP sebesar Rp1,186 triliun setara US$81,19 juta. 

Pertemuan bilateral investasi dan bisnis bakal dikoordinasikan dengan lintas kementerian dan lembaga.

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah investasi sektor pariwisata mencapai US$6 miliar sampai US$8 miliar selama  5-10 tahun.

Langkah ini guna mencapai angka kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5% dan 8% untuk sektor ekonomi kreatif sepanjang lima tahun ke depan.

Jadi, total kombinasi kontribusi antar kedua sektor itu sebesar 13%. (ant/moc)