Piala Dunia 2022: Akhir Pahit Generasi Emas Belgia

Belgia tersingkir di fase grup Piala Dunia 2022.(ist)
Belgia tersingkir di fase grup Piala Dunia 2022.(ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Belgia datang ke Qatar dengan status unggulan, digadang-gadang akan mampu berbicara banyak di Piala Dunia 2022. Apalagi melihat komposisi pemain berisi nama-nama beken yang malang melintang di klub-klub besar Eropa.

Sebut saja Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, Thibaut Courtois, Hazard bersaudara, Axel Witsel, Dries Mertens, Jan Vertonghen, hingga yang lebih muda seperti Youri Tielemans dan Leandro Trossard. Singkat kata, ini tim kelas wahid.
Namun perjalanan skuad asuhan Roberto Martinez ternyata tak berjalan mulus.
Kemenangan 1-0 atas Kanada di laga pertama Grup F sebetulnya memberikan sinyal peringatan bahwa ini bukanlah Belgia yang biasanya. Skuad boleh mirip dengan Piala Dunia 2018, namun gairahnya lain sama sekali.

Lebih parah lagi, gol Michy Batshuayi ke gawang Kanada merupakan satu-satunya gol Belgia di Piala Dunia 2022. Ya, setelah itu mereka gagal mencetak gol
Menghadapi Maroko, Belgia seperti kehilangan kreativitas dalam membongkar pertahanan rapat lawan. Mereka justru kebobolan dua gol di babak kedua. Usai laga itu, isu gosip terjadi kisruh internal pun muncul, terutama terkait ucapan-ucapan yang terlontar di publik.

Meski berkali-kali dibantah, namun performa di lapangan dalam laga penentuan melawan Kroasia tak menunjukkan tim sedang baik-baik saja. Skor 0-0 jelas tak cukup mengantar Belgia ke 16 besar, sebab di laga lain Maroko menang 2-1 atas Kanada.

Kegagalan Belgia melaju ke fase knockout Piala Dunia 2022 mungkin akan menjadi awal lembaran baru untuk generasi berikutnya. Maklum, skuad saat ini sudah relatif berumur.
Hasil ini juga menjadi akhir pahit untuk Roberto Martinez, yang pernah membawa Belgia finis ketiga di Piala Dunia 2018 dan lama bertengger di peringkat satu FIFA. Bahkan saat ini Belgia berada di urutan kedua.(da)