SBY Bertemu Mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon, Bahas Ini

SBY bertemu mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon di sela-sela menghadiri Global Summit di Riyadh. (ant)
SBY bertemu mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon di sela-sela menghadiri Global Summit di Riyadh. (ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon di sela-sela menghadiri Global Summit di Riyadh.

"Global Summit antara lain membahas Sustainable Travel and Tourism," katanya dikutip dari akun resmi media sosial SBY di Jakarta, Jumat (2/12/2022).

SBY mengatakan dalam pertemuan itu, mereka mengenang kebersamaan khususnya kerja sama internasional yang dilakukan Indonesia.

"Kebersamaan saya dengan Sekjen PBB bermula ketika jadi tuan rumah COP 13 (Climate Change) di Bali tahun 2007. Pertemuan itu hampir gagal, tapi kami berdua menyemangati delegasi untuk terus bernegosiasi. Alhamdulillah, konferensi dilanjutkan dan menghasilkan 'Bali Roadmap' yang bersejarah," jelasnya.

Kebersamaan lain kata SBY, ketika dia mendapatkan amanah dari PBB bersama PM Inggris Cameron dan Presiden Liberia Sirleaf untuk memimpin High-Level Panel yang menyiapkan pemikiran dan rekomendasi tentang Sustainable Development Goals (pengganti MDGs yang jatuh tempo pada tahun 2015).

Menurut dia, pertimbangan untuk menjadikannya sebagai Co-Chair High-Level Panel PBB itu adalah berdasarkan penilaian PBB atas komitmen dan kesungguhan Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dan menjalankan pembangunan yang berkelanjutan.

"Satu bulan sebelum akhiri tugas sebagai Presiden Indonesia, di UNHQ New York, atas dukungan Sekjen PBB Ban Ki-moon, saya terima amanah untuk pimpin Global Green Growth Institute (GGGI) yang bermarkas di Seoul, Korsel. GGGI berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang adil dan ramah lingkungan," ungkapnya.

Menurut SBY, hampir semua kebersamaan nya dengan Ban Ki-moon adalah tentang bagaimana kerja sama dan kemitraan global dapat dibangun secara efektif, agar climate change dapat ditanggulangi dan pembangunan bangsa berorientasi pada sustainable growth with equity. (jm)