Berikut Kabar Terkini Pembagian Rice Cooker Bagi Masyarakat Miskin

"Rp 300 miliar pengadaannya, tapi sampai sekarang belum ada itu anggarannya masih usulan dibahas di Komisi VII DPR RI," kata Pelaksana Tigas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di Jakarta pada Selasa (29/11/2022).
"Rp 300 miliar pengadaannya, tapi sampai sekarang belum ada itu anggarannya masih usulan dibahas di Komisi VII DPR RI," kata Pelaksana Tigas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di Jakarta pada Selasa (29/11/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) engemukakan rencana program bagi-bagi penanak nasi listrik (PNL) atau rice cooker belum dapat dijalankan kementerian tersebut. Pasalnya, anggaran ini belum disetujui oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Rp 300 miliar pengadaannya, tapi sampai sekarang belum ada itu anggarannya masih usulan dibahas di Komisi VII DPR RI," kata Pelaksana Tigas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di Jakarta pada Selasa (29/11/2022).

Wacana pembagian rice cooker diketahui kali pertama pada saat Forum Diskusi Publik yang digelar pada Jumat (25/11/2022) lalu. Kebijakan ini masih dibahas dalam Komisi VII DPR RI dan belum disetujui anggarannya oleh Kemenkeu.

"Program ini sebagai bentuk elektrifikasi, bukan program saingan dari kompor induksi, tapi kalau ditanya persiapan ke depan sampai sekarang pendanaan belum jelas, belum ada update selain pembahasan di komisi VII," ujarnya.

Penerima bantuan rice cooker adalah masyarakat miskin yang membutuhkan dengan merujuk data dari Kementerian Sosial (Kemensos).

"(Termasuk pelanggan listrik 450 VA) kan kalau rice cooker tidak terlalu tinggi listriknya. Jadi yang pasti masyarakat yang cocok untuk menerima tersebut, bukan orang kaya," ucapnya. 

Dadan Kusdiana menyebutkan target pembagian rice cooker akan menyesuaikan anggaran yang disetujui Kemenkeu dibagi sesuai paket harga rice cooker.

"(Target penerima) tergantung harga rice cooker-nya. Target penerimanya yang pasti masyarakat, untuk rakyat. Kita nanti memastikan saja harga rice cooker-nya berapa tinggal dibagi dari anggaran tersebut," tuturnya. (dtf/adm)