BI Serahkan Bantuan 1000 Bibit Cabai ke Petani di Natuna

Bupati Natuna, Wan Siswandi bersama Deputi Direktur - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Musni Hardi K Atmaja
Bupati Natuna, Wan Siswandi bersama Deputi Direktur - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Musni Hardi K Atmaja

Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kepulauan Riau menyerahkan bantuan 1000 bibit cabai kepada kelompok tani Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Penyerahan 1000 bibit cabe secara simbolis dari Bank Indonesia Kepri kepada perwakilan kelompok tani yang diserahkan langsung oleh Deputi Direktur Bank Indonesia Kepri, disaksikan oleh Bupati Natuna dan Kepala Bank Riau Kepri Syariah wilayah Ranai.

"Mudah mudahan ini bermanfaat bagi para petani dan masyarakat Natuna," kata Deputi Direktur - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Musni Hardi K Atmaja di sela kegiatan "High Level Meeting" Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan & Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Natuna di Ranai, Natuna, Rabu.

Ia juga menyampaikan, upaya pemulihan ekonomi masyarakat setempat, BI juga telah membentuk Tim Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM Keuangan Inklusif Syariah (FPPUKIS) Bank Indonesia Kepulauan Riau untuk melakukan berbagai kegiatan.

Diantaranya, diskusi dengan pemerintah setempat dengan tema "Sinergi Menjaga Stabilitas Harga untuk Mendukung Akselerasi Pemulihan Ekonomi di Natuna." dan "Akselerasi Digitalisasi Kabupaten Natuna melalui Elektronifikasi Transaksi Pemda dan Perluasan Ekosistem Pembayaran Digital."

Sementara, Bupati Natuna, Wan Siswandi mengucapkan terima kasih atas upaya BI dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu melalui berbagai kegiatan.

"Secara umum ada lima pilar percepatan pembangunan Natuna yang dicanangkan oleh Presiden, yaitu kelautan dan perikanan melalui SKPT, Pariwisata melalui kawasan geopark nasional, Migas, pertahanan dan keamanan, serta Lingkungan Hidup," kata Bupati Natuna, Wan Siswandi.

Terkait inflasi, Ia menyampaikan beberapa hal telah pemerintah daerah setempat lakukan, diantaranya pemantauan ketersediaan pasokan bahan baku dan memonitor distribusinya hingga ke kecamatan.

"Stabilitas harga barang setiap kecamatan juga terus kami pantau, untuk pendistribusian ada kapal-kapal pemerintah yang membawa sembako mulai dari Pelni, Tol Laut dan kapal swasta," ujarnya.

Menurutnya, itu semua sebagai upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pengendalian inflasi di Kabupaten Natuna.

Selain itu, menurutnya faktor cuaca juga menjadi pemicu kenaikan harga dan keterbatasan persediaan karena kapal-kapal pembawa sembako tidak bisa berlayar pada musim tertentu.

"Akses transportasi menjadi salah satu penentu kenaikan maupun kestabilan harga, baik itu moda transportasi laut maupun udara," ungkapnya.(ri)