Pemuda Pancasila Akan Dukung Kader yang Diusung Jadi Capres

Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno (depan tengah), memberi keterangan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/11/2022). (ant)
Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno (depan tengah), memberi keterangan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/11/2022). (ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno, menegaskan, mereka mendukung siapa pun kader dari Pemuda Pancasila yang diusung menjadi calon presiden dan memenuhi syarat pada Pemilu 2024.

“Pemuda Pancasila tidak punya hak mengusung capres atau cawapres, tapi kami mendukung siapa pun kader Pemuda Pancasila yang diusung oleh partai dan memenuhi syarat. Itu kami dukung. Pasti itu,” ucap dia, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/11/2022).

Saat ini, kata dia, kader Pemuda Pancasila yang telah diusung oleh partai politik dan memenuhi syarat 20 persen presidential threshold (PT) adalah mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

“Kami harus mendukung, baru dia calonnya. Calonnya baru dia yang didukung oleh koalisi partai yang memenuhi syarat 20 persen presidential threshold. Baru dia yang memenuhi syarat,” tuturnya.

Kalau Bambang Soesatyo dicalonkan Partai Golkar, kata dia, tentu harus didukung juga.

“Kalau ada lagi, Ahmad Ali ini di NasDem dicalonkan, harus kita dukung,” ucap dia.

Akan tetapi, Pemuda Pancasila akan melakukan konferensi ke dalam mengenai siapa yang terbaik, siapa yang cakap dan pantas untuk menjadi calon presiden. Ketika ditanya mengenai kriteria calon presiden yang baik, dia menilai semua calon presiden sudah bagus.

“Saya rasa semua calon presiden di negara kita semua bagus, tetapi presidennya itu kan nggak macul sendiri, nanam benih sendiri, segala macem. Kalau pembantunya nggak beres, ya nggak beres,” kata dia.

Ia mengatakan bahwa untuk saat ini, Pemuda Pancasila akan mengedepankan agenda-agenda yang terbaik untuk anggota dan untuk masyarakat, tidak lagi untuk kepentingan-kepentingan politik yang hanya sebentar.

“Untuk politik praktis yang hanya sesaat itu yang kita hilangkan,” kata dia. (jm)