Industri Tekstil Lakukan PHK Besar-Besaran, Bagaimana Industri Ritel?

“Indonesia melihat itu menjadi kebutuhan kedua dari situasi krisis yang sedang mereka alami," kata Ketua Umum (Ketum) Aprindo Roy Mandey pada Kamis (3/11/2022).
“Indonesia melihat itu menjadi kebutuhan kedua dari situasi krisis yang sedang mereka alami," kata Ketua Umum (Ketum) Aprindo Roy Mandey pada Kamis (3/11/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran tidak terjadi di industrinya seperti di industri tekstil. Pasalnya, produk tekstil adalah kebutuhan kedua setelah makanan dan minuman (mamin). 

“Indonesia melihat itu menjadi kebutuhan kedua dari situasi krisis yang sedang mereka alami," kata Ketua Umum (Ketum) Aprindo Roy Mandey pada Kamis (3/11/2022).

Apalagi, manin adalah sektor utama dari sektor ritel yang wajib dipenuhi masyarakat.

"Dengan adanya berbagai krisis di luar sana, mereka mengurangi belanja tekstil dari Indonesia karena mereka lebih penting untuk makan dan minum daripada beli tekstil,” ujarnya. 

Roy Mandey bersyukur kondisi ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Pasalnya, ekonomi Indonesia mayoritas ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

"Jadi yang terjadi di global itu sekarang yang dibilang ada krisis pangan, finansial, energi, perang itu terjadi di luar Indonesia, kalau di Indonesia moderat saja," tuturnya. (dtf/mau)