Berharap R20 Mampu Membendung Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme

Direktur Eksekutif Jaringan Muslim Madani (JMM) Syukron Jamal. (ant)
Direktur Eksekutif Jaringan Muslim Madani (JMM) Syukron Jamal. (ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Direktur Eksekutif Jaringan Muslim Madani (JMM) Syukron Jamal mengharapkan forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Religion 20 (R20) menghasilkan sebuah gerakan dan pemikiran untuk membendung radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

"Forum ini harus mewujudkan upaya bersama-sama semua agama sepakat menolak dan memerangi segala bentuk ideologi yang merusak tatanan peradaban dan perdamaian dunia, seperti radikalisme, ekstremisme, dan terorisme," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Selain itu, R20 harus menghasilkan pemikiran tentang konsep agama rahmatan lil'alamin dan agama harus menjadi solusi dari peradaban manusia yang lebih baik.

Saat ini, kata dia, dunia global tengah dihadapi pada situasi yang tidak baik akibat gejolak politik, sosial, ekonomi, dan kerusakan lingkungan, seperti konflik Rusia dan Ukraina, resesi ekonomi global, dan perubahan iklim.

"Di situasi gejolak politik dunia yang tidak sehat, agama harus hadir memberikan inspirasi mendorong langkah konkret umat manusia dalam upaya mewujudkan sebuah tatanan global yang lebih baik," katanya.

R20 juga diupayakan agar menggerakkan langkah konkret seperti halnya memperkuat pemahaman moderasi beragama dan toleransi.

Selain itu, lanjut dia, membendung penyebaran paham dan ideologi yang menyimpang dari nilai-nilai keagamaan itu sendiri seperti intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme pada era teknologi informasi saat ini.

"Langkah bersama KTT R20 ini harus memerangi segala bentuk ideologi yang menyimpang atas nama agama, seperti intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme yang mengancam persatuan dan perdamaian dunia," katanya menegaskan.

Syukron juga berharap forum R20 dapat mendorong solusi persoalan yang dihadapi umat manusia dalam hal perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan secara global.

"Bagaimana kelompok agama berkontribusi dalam upaya mengatasi perubahan iklim, seperti fatwa fikih kewajiban menjaga kelestarian hutan dan lingkungan," katanya.

Sebelumnya, Forum Agama G20 atau R20 secara resmi dibuka di Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11/2022). Pembukaan ditandai dengan penabuhan rebana tamborin di atas panggung oleh beberapa tokoh yang hadir.

R20 diinisasi oleh NU dan diketuai secara bersama dengan Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL). Forum ini dihadiri lebih dari 400 undangan dari dalam dan luar negeri yang terdiri atas para pemimpin agama, sekte, dan aliran kepercayaan dari berbagai negara dengan jutaan pengikut.

Adapun tujuan R20, di antaranya untuk mencegah isu identitas sebagai senjata, membatasi penyebaran kebencian kelompok, mendorong diskusi yang jujur dan realistis di dalam komunitas agama, serta memasukkan nilai-nilai moral dan spiritual ke dalam kekuatan struktur geopolitik dan ekonomi.