Sandiaga Uno Apresiasi Penggunaan Lampu Efisiensi Tinggi di Desa Wisata

Pada saat Menparekraf Sandiaga Saahuddin Uno yang berbicara melalui zoom
Pada saat Menparekraf Sandiaga Saahuddin Uno yang berbicara melalui zoom

Gemapos.ID (Jakarta) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno apresiasi Proyek Advancing Indonesia's Lighting Market to High Efficient Technologies (ADLIGHT) yang merupakan kerja sama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations Environment Programme (UNEP) yang salah satu peruntukannya untuk menerangi desa wisata energi. Menurutnya, Program Hibah Luar Negeri oleh United Nation Development Programme (UNDP) ini merupakan salah satu langkah yang tepat dalam rangka mendukung pengembangan Desa Wisata.

Hal tersebut disampikan Sandiaga Uno dalam acara Pelaksanaan Kegiatan Peresmian Penerangan Desa Wisata di Kabupaten Lombok Barat, Jumat (29/10).

"Apresiasi sebesar-besarnya kepada UNDP yang telah memberikan hibah luar negeri berupa lampu penerangan pada 26 Desa Wisata yang diwujudkan melalui proyek ADLIGHT," katanya.

"Program Hibah Luar Negeri oleh UNDP ini merupakan salah satu langkah yang tepat dalam rangka mendukung pengembangan Desa Wisata," sambung dia.

Kemudian, Sandiaga mengatakan pasca pandemi Covid-19 ini, sangat berdampak pada jumlah wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi dimana jumlahnya lebih sedikit, namun menjadi lebih berkualitas. Tren perjalanan wisatawan saat ini mengalami perubahan yaitu dari wisata massal (mass tourism) ke arah wisata alternatif (alternative tourism). Perubahan ini mengarah pada jenis kegiatan wisata yang berorientasi pada wisata alam atau budaya lokal dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan, petualangan, dan pengalaman.

"Mari kita bersama-sama untuk berkomitmen dan bersinergi dalam mengembangkan pariwisatamelalui adaptasi, inovasi, dan kolaborasi dengan prinsip 3G, Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Garap Semua Potensi Lapangan Kerja)," tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan (EBTKE) Kementerian ESDM, Sahid Junaidi mengatakan, Kementerian ESDM juga mengatakan, saat ini semua berupaya untuk dapat menyelaraskan pemulihan ekonomi pasca pandemi dan sekaligus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di sisi yang lain.

"Bicara soal pemulihan ekonomi, Infrastruktur energi bersih dan konservasi energi adalah beberapa sektor yang dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi dan target pengurangan emisi. Secara khusus, kami ingin tekankan bahwa upaya konservasi energi menjadi salah satu cara terbaik dalam menekan laju pertumbuhan permintaan energi, program konservasi energi termasuk di dalamnya manajemen energi, penerapan Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dan penggunaan peralatan rumah tangga yang efisien energi, contohnya adalah implementasi Lampu LED baik lampu outdoor untuk Alat Penerangan Jalan (APJ) maupun lampu indoor untuk sektor komersil dan rumah tangga," jelas Sahid.

Dikatakan Sahid setelah selesai melakukan kegiatan pemasangan lampu hibah berteknologi LED efisien energi dari proyek ADLIGHT di sektor residensial dan bangunan, maka proyek selanjutnya adalah sektor pariwisata.

"Besar harapan kami dari percontohan penerangan pada desa wisata ini dapat kemudian menjadi inspirasi bagi desa wisata lainnya untuk terus berbenah diri, untuk meningkatkan nilai tambah khususnya estetika pada penerangan agar dapat menarik antusiasme para wisatawan baik domestik maupun mancanegara, sekaligus juga mendorong penghematan konsumsi energi dan penghematan tagihan listrik yang pada akhirnya secara keekonomian dapat berkontribusi terhadap peningkatan pembangunan infrastruktur pendukung lainnya pada desa wisata tersebut," pungkas Sahid.

Melalui proyek ADLIGHT sebagai keberlanjutan langkah konservasi energi, pengembangan sektor pariwisata sekaligus pemberdayaan Bumdes pengelola desa wisata, pada acara ini turut pula dilakukan penandatanganan MoU antara Bumdes dengan produsen lampu LED dalam negeri yang telah bekerja sama dalam roadmap proyek ADLIGHT. Besar harapan dengan terjalinnya kerja sama kedua pihak dapat menjadi kepanjangan tangan bagi desa wisata sekaligus masyarakat yang ingin mendapatkan kemudahan akses dalam mendapatkan lampu yang efisien, hemat energi serta berteknologi LED buatan anak bangsa.Lampu LED ini dialokasikan untuk penerangan beberapa desa wisata antara lain, Desa Wisata Kebun Ayu, Desa Wisata Batu Kumbung, Desa Wisata Dasan Geria, Desa Wisata Kuripan Induk, Desa Wisata Sedau, Desa Wisata Mareje Timur, Desa Wisata Mekarsari, dan Desa Wisata Lebah Sepage.

Sebagai penerima manfaat Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan UNDP dan berharap Kerjasama yang sudah terbangun ini dapat terus ditingkatkan.

"Terima kasih kepada Kementerian ESDM kepada UNDP, mudah mudahan kerja sama ini bisa terus kita tingkatkan. Sesuai dengan rencana. Dalam kesempatan ini juga perlu saya sampaikan, kami sekarang ini akjan mempersiapkan 2 rumah sakit dan beberapa puskesmas di Lombok Barat dan beberapa puskesmas beserta fasilitas pendukungnya di Lombok Barat akan di terangi pembangkit listrik tenaga surya," ujar Fauzan.

Selain itu, semua fasilitas kesehatan termasuk taman-taman sehingga memungkinkan kami mendapatkan sertifikat net zero emission.

"Sekarang kita sudah memulai sudah memulai membuat taman taman di rumah sakit sudah mulai menanam banyak pohon dan bahkan di rumah sakit gerung itu beberapa sudah dibuat taman yang bersifat vertikal, taman vertikal. Mudah mudahan nanti begitu tenaga surya sudah dipasang, cita cita kita untuk menjadikan semua fasilitas kesehatan di Lombok Barat ini mendapatkan sertifikat NZE net zero emission itu bisa kita capai dan kalau ini terjadi maka ini pertama di Indonesia," tutup Fauzan.(kms/ri)