DPRD DKI Jakarta Kritik Keputusan Penggantian Dirut MRT oleh BP BUMD

MRT Jakarta. (ist)
MRT Jakarta. (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjutak mengkritisi kinerja dari Badan Pembinaan (BP) BUMD yang sebelumnya mengajukan M Aprindy sebagai Dirut MRT pada Juli 2022 lalu.

"Detail alasannya mengganti belum tahu. Apa dasar BP BUMD dulu mengajukan Pak M Aprindy, lalu dalam waktu singkat menggantinya. Sementara Pak William Sabandar (Dirut sebelum M Aprindy) yang dulu bekerja baik, malah diganti," kata Gilbert, Rabu (26/10/2022).

Menurut pengamatan Gilbert sejak akhir-akhir masa jabatan Gubernur DKI Jakarta, BP BUMD sering melakukan aktivitas pergantian pejabat secara mendadak.

"Setiap rapat dengan BP BUMD, saya melihat pada periode Gubernur yang lalu sering terjadi pergantian mendadak, dan menjelang habis jabatannya. Apakah ada dampaknya kepada proses yang sekarang, masih perlu didalami," sambung Gilbert.

Menurut Gilbert kerja dari BP BUMD perlu dikoreksi karena ada dua kali pergantian dirut selama dua bulan.

"Makanya kalau Pak Aprindy dibikin ganti Pak William, lalu dua bulan diganti Pak Tuhiyat maka yang musti dikoreksi juga adalah BP BUMD, Kadishub dan pejabat yang terlibat. Mereka juga musti dicermati kemampuannya," katanya.

Pengaruh pergantian dua bulan lalu dirasa belum terlihat. Tapi, Pemprov DKI sudah mengganti dirut yang baru. 

"Tidak jelas," tegas Gilbert.

Selain pergantian dirut, mantan Direktur MRT Jakarta sebelumnya, William P Sabandar dan Kristiyono, juga diangkat menjadi komisaris PT MRT Jakarta.

Menanggapi hal itu Gilbert sedikit apresiasi, meski kerja Wiliam tidak akan seteknis dirut.

"Setidaknya beliau masih ada di dalam sebagai pengawas, karena paling menguasai MRT sejak awal. Itu sesuatu yang positip, walau beda dengan Dirut eksekutor," katanya. (rk/rls)