Bagaimana Prediksi Ekonomi Indonesia Saat Gejolak Global, Ini Pandangan BI

"Kita waspada karena gejolak, volatilitas, ataupun tekanan yang terjadi di ekonomi global setidaknya akan masuk mempengaruhi ekonomi Indonesia," kata Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti pada Jumat (21/10/2022).
"Kita waspada karena gejolak, volatilitas, ataupun tekanan yang terjadi di ekonomi global setidaknya akan masuk mempengaruhi ekonomi Indonesia," kata Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti pada Jumat (21/10/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Bank Indonesia (BI) mewaspadai gejolak ekonomi global ke depannya, tapi lembaga ini tetap optimistis pertumbuhan ekonomi bisa dicapainya. 

"Kita waspada karena gejolak, volatilitas, ataupun tekanan yang terjadi di ekonomi global setidaknya akan masuk mempengaruhi ekonomi Indonesia," kata Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti pada Jumat (21/10/2022). 

Indonesia tetap harus optimistis lantaran negara ini memiliki daya dukung ekonomi yang bervariasi dan solid. Selain itu mempunyai ekonomi domestik yang kuat didukung konsumsi masyarakat dan potensi ekonomi lainnya. 

Indonesia diperkirakan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5% lebih pada kuartal kedua 2022 dan sebesar 4,5%-5,3% pada akhir tahun.  

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2022 didukung konsumsi, investasi, dan ekspor. Namunm negara ini mengalami peningkatan inflasi seperti negara lain sebesar 5,95% secara tahunan (year-on-year/yoy).

"Salah satu penyumbang inflasi yang terbesar adalah inflasi di sektor pangan atau volatile food yang dalam dua bulan terakhir sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan," ujarnya. 

Dengan demikian, sinergi kebijakan dalam menangani stabilitas ekonomi dan mendorong pemulihan ekonomi seperti penanganan inflasi.

Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPIP dan TPID) juga menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) selama dua bulan terakhi/ Hal ini dilakukan di daerah supaya inflasi pangan turun perlahan. (ant/din)