Sandiaga Uno Ajak Pelaku UMKM di Desa Tenjolaya Sukabumi Perkuat Digitalisasi

Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat berada di di Desa Tenjolaya, Sukabumi, Jawa Barat
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat berada di di Desa Tenjolaya, Sukabumi, Jawa Barat

Gemapos.ID (Jakarta) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ajak para pelaku UMKM yang ada di Desa Tenjolaya, Sukabumi, Jawa Barat untuk memperkuat kemampuan digitalisasi agar bisa memperluas pasar sehingga berdampak pada permintaan produk dan penciptaan lapangan kerja baru dan berkualitas.

Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga usai meninjau Pabrik Air Minum di Tenjolaya, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (20/10).

"Kita melihat dengan adanya Pabrik Air Gunung Salak ini bisa mendukung peningkatan jumlah lapangan kerja. Ada sekitar 150 tenaga kerja yang ada di sini dari tahun 2002,” katanya.

“Tapi kalau kita lakukan digitalisasi melalui tata kelola ekonomi digital, ini tentunya akan lebih bisa membuka peluang usaha dan produk-produk yang lebih bermutu kedepan. Dan akhirnya kebangkitan ekonomi kita bisa terasa juga," sambung Sandiaga.

Perlu diketahui, Desa Tenjolaya dikaruniai sumber daya alam yang indah dan juga melimpah. Terlihat dari debit air yang mencapai 500 liter/detik. Potensi ini dikatakan Menparekraf Sandiaga dapat dioptimalkan sebagai produk ekonomi kreatif yang akan menopang subsektor kuliner. 

"Kadang kita terlupa bahwa produk ekonomi kreatif, baik itu kuliner yang beragam itu membutuhkan dukungan air minum. Jadi saya menitipkan pesan untuk kita bersama-sama memanfaatkan sumber daya alam ini, tingkatkan sumber daya manusianya, sehingga kita bisa menciptakan produk-produk yang berkualitas dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Dan tentunya menjadi penggerak ekonomi berbasis pedesaan," ujarnya.

Selain itu, Sandiaga mengatakan, Ekonomi berbasis pedesaan yang diperkuat dengan ekosistem digital diyakini bisa menjadi solusi dalam menghadapi fenomena resesi yang akan terjadi di tahun 2023.

"Sebanyak 82 persen ekonomi dunia diprediksi akan masuk ke zona resesi tahun depan. Tapi Indonesia diyakini tidak akan mengalami krisis tahun depan. Proyeksi ini harus diwujudkan, jangan terlena tapi kita perkuat dengan ekonomi domestik kita terutama penguatan di sisi UMKM. Karenanya kita perlu bekerja lebih keras lagi dan sesuai dengan identitas bangsa kita yaitu gotong royong," ujarnya.

Sementara itu, yang turut mendampingi Menparekraf Sandiaga diantaranya, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf Yuana Rochma Astuti dan General Manager PT. Air Gunung Salak, Solihin.(kmf/pa)