P20 Mendorong Peningkatan Keterlibatan Perempuan di Dunia Politik

Anggota BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri (dua dari kiri) saat mengikuti rangkaian kegiatan P20 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022). (ist)
Anggota BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri (dua dari kiri) saat mengikuti rangkaian kegiatan P20 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022). (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putri berharap penyelenggaraan Parliamentary Forum in the Context of the G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20) mendorong keterlibatan perempuan di dunia politik.

 

Pasalnya, perempuan di dunia termasuk Indonesia, yang terjun ke dunia politik dinilai belum maksimal terlibat mengambil keputusan publik.

“Saya pikir, menjadi tantangan utama parlemen di seluruh dunia untuk melibatkan perempuan secara utuh di dalam setiap pengambilan keputusan publik. Padahal, jika perempuan berdaya, akan membuat negara semakin kuat,” ucap Irine usai mengikuti rangkaian kegiatan P20 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Lebih lanjut, jelas politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu, P20 akan membahas salah satu isu Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu kesetaraan gender (gender equality).

“Di dalam forum-forum seperti ini, pun lagi-lagi, parlemen harus menyadari goal dari setiap undang-undang ataupun penanggaran ataupun pengawasan itu harus mengutamakan gender. Jadi, kesetaraan gender, pengaruh utama gender itu harus termasuk di dalamnya, sehingga perempuan jadi berdaya,” tuturnya.

Berdasarkan Global Gender Gap Report 2022 yang dirilis World Economic Forum, dirinya mengakui Indonesia menunjukan ketimpangan gender yang cukup senjang.

Ia pun sangat menyayangkan Indonesia memperoleh peringkat ke-92 dari 146 negara dengan indeks pemberdayaan perempuan di bidang politik yang terhitung sangat rendah.

Walaupun begitu, Legislator Dapil Maluku Utara tidak patah semangat. Baginya, jumlah keterwakilan perempuan di parlemen, khususnya di Indonesia, telah mendekati ideal.

“Kita juga sudah mengeluarkan banyak sekali kebijakan-kebijakan yang mengutamakan kesetaraan gender itu sendiri. Ke depannya, saya berharap dalam forum-forum seperti ini, kita juga bisa belajar dari negara-negara maju tentang pembuatan kebijakan publik yang mengutamakan arus utama gender,” pungkas Irine. (rk/rls)