Anggota DPR Bicara Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Usai Laga Arema FC dan Persebaya

Gemapos.ID (Jakarta) - Anggota DPR RI Habiburokhman menyesalkan tindakan penyelenggara Liga Indonesia yang mengabaikan rekomendasi kepolisian soal perubahan jadwal pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). 

"Situasinya memang sangat rumit. Di satu sisi, Polri sudah berupaya maksimal mengingatkan potensi kerusuhan dengan merekomendasikan perubahan jadwal. Di sisi lain, Polri tidak bisa memaksakan perubahan jadwal kepada pihak liga," katanya pada Minggu (2/10/2022). 

Pertandingan antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan berakibat ratusan suporter meninggal dunia.

"Saat kericuhan terjadi juga rumit. Di satu sisi, aparat harus melindungi para pemain Arema dan Persebaya yang bisa jadi nyawanya terancam. Di sisi lain, tidaklah mudah untuk mengendalikan massa yang berjumlah amat banyak," ucapnya. 

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, bermula saat ribuan pendukung Aremania masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah dari Persebaya dengan skor 3-2. 

Selanjutnya, para pemain dan ofisial Persebaya langsung meninggalkan Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan empat mobil barakuda.

Kerusuhan ini semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari Polri dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia akibat tragedi yang terjadi pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya. (ant/moc)