TMII Jadi Salah Satu Tempat Presidensi G20, Begini Kata Komisi V

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat foto bersama usai Kunspek ke TMII, Jakarta Timur. (ist)
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat foto bersama usai Kunspek ke TMII, Jakarta Timur. (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Komisi V DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, untuk melihat renovasi yang dilakukan sejak Januari 2022 tersebut. 

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, dalam kunjungan ini pihaknya ingin memastikan kesiapan TMII menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Presidensi G20, khususnya dalam hal pembangunan infrastruktur dan transportasi. 

“Saya berdiskusi kecil dengan Bu Dirjen (Cipta Karya Kementerian PUPR), rupanya anjungan-anjungan daerah yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia di TMII ini pemeliharaannya, pembangunannya mungkin dulu dibangun oleh negara, tapi pemeliharaan dan pemanfaatan dan pengelolaannya oleh pemerintah daerah, termasuk tenaga yang di sana dari pemerintah daerah masing-masing provinsi," kata Lasarus saat memimpin Kunspek Komisi V DPR RI ke TMII, Jakarta Timur, Rabu (28/9/2022).

Lasarus menjelaskan, renovasi TMII menghabiskan anggaran mencapai Rp 1,08 triliun yang diikerjakan dari Januari-Agustus 2022 oleh Kementerian PUPR. 

Dalam pertemuan ini, politisi PDI-Perjuangan tersebut menyayangkan anjungan-anjungan daerah yang ada tidak ikut direnovasi dengan alasan setiap anjungan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah masing-masing. 

"Kita akan lihat yang sudah direnovasi dan yang belum direnovasi, yang belum direnovasi pasti milik daerah. Tadi saya bicara kenapa tak diserahkan kepada pusat seluruhnya. Maksud saya bangunan fisik menurut saya dikelola sekalian pemerintah pusat. Kenapa ini masih dipisah-pisah tanggung jawab daerah, saya khawatir yang lain sudah dibenahi rapi, tapi masih ada yang belum rapi," tambah Lasarus.

Diketahui, Kementerian Sekretaris Negara yang membawahi pengelolaan TMII bukanlah mitra kerja Komisi V DPR RI, namun demikian Lasarus mengatakan akan menjalin komunikasi dan berdisikusi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk juga merenovasi setiap anjungan-anjungan yang ada di TMII.

“Kita mendorong anjungan-anjungan ini juga direnaovasi karena inilah ciri khas yang harusnya ditonjolkan di TMII itu sendiri. Informasi yang kita dapat, TMII direnovasi atas anjuran dari Kementerian Dalam Negeri, tentu menjadi tidak sinkron kalau penanggungjawab renovasi ini diserahkan ke PT TWC (Taman Wisata Candi) tapi anjungan-anjungannya tanggung jawab daerah,” tutup legislator dapil Kalimantan Barat II itu. (rk/rls)