Gemapos.ID (Jakarta) - Setelah beberapa waktu lalu sikap kenegarawanannya dipertanyakan, kini Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai pimpinan lembaga negera dinilai tidak memiliki kepatuhan atas konstitusi. Hal ini karena, La Nyalla tetap kekeuh meminta pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI untuk melantik wakil ketua MPR RI dari unsur DPD RI.

LaNyalla juga dinilai telah menimbulkan kegaduhan baru dan memberikan kesan ketidaknyamanan antar pimpinan lembaga negara. 

"Menjadi  pertanyaan  besar surat  La Nyalla  kepada pimpinan MPR-RI mengatasnamakan pimpinan DPD-RI yang  bertandatangan pimpinan DPD tersebut apa melibatkan wakil pimpinan DPD- RI lainnya atau itu surat hanya Suka- sukanya La Nyalla saja membuatnya?" bunyi poin kedua dalam press releasse dari Aliansi Masyarakat dan Pemuda Nusantara Merah Putih (AMPUH) yang diterima gemapos.id, Selasa (27/9)

Sikapnya tersebut mendapat penolakan keras dari Aliansi Masyarakat dan Pemuda Nusantara Merah Putih (AMPUH). Pasalnya, pelantikan wakil MPR-RI sudat diatur dalam surat resmi pimpinan MPR Nomor 10553/B-II/HM.03/09/2022 yang Berisi 4 Poin. Dimana telah di jabarkan  bahwa  tidak  bisa terburu-buru dalam melantik Wakil Ketua MPR - RI karena ada  Permasalahan Hukum yang harus di selesaikan terlebih dahulu terkait usulan Pergantian Wakil Ketua MPR .

"Tidak bisa melantik secara ugal-ugalan yang akan menabrak konstitusi dan menimbulkan masalah besar di kemudian harinya" tegasnya.

Disamping itu, AMPUH juga menghimbau partai politik pendukung Presiden Joko Widodo, organisasi relawan dan  seluruh  lapisan masyarakat  untuk mewaspadai maksud dari kekeuhnya LaNyalla dalam mendesak MPR-RI segera melakukan pergantian wakil ketua MPR-RI.

"Aliansi Masyarakat dan Pemuda Nusantara Merah Putih ( AMPUH)  menghimbau partai politik pendukung Jokowi , organisasi relawan dan seluruh lapisan masyarakat  untuk mewaspadai  maksud terselubung dari Keinginan LaNyalla mendesak  segera melakukan pergantian wakil ketua MPR unsur DPD- RI." tukasnya. (an/rls)