Gemapos.ID (Jakarta) - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menilai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar sebagai calon Pj Gubernur DKI Jakarta memiliki kemampuan mengharmonisasikan kebijakan pemerintah pusat dan daerah.

"Beliau ini juga sangat fasih mengurus daerah, networking yang luas dengan akademisi, dengan intelektual, LSM, media, cukup baik hubungannya," katanya pada Jumat (16/9/2022). 

Apalagi, DKI Jakarta akan tidak status sebagai Ibu Kota Negara (IKN) membutuhkan sosok pemimpin dengan kompetensi mumpuni, paham alur pemerintahan, memiliki rekam jejak baik, dan berpengalaman di dunia pemerintahan.

Dengan demikian, Bahtiar dinilai tepat menjadi Pj Gubernur DKI lantaran bisa menjalin komunikasi dengan berbagai pihak secara vertikal dan horizontal.

"Pak Bahtiar adalah sekarang Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, sudah malang melintang di Kemendagri dan mengurus tentang pemilu," ujarnya. 

Siti Zuhro mengungkapkan kecakapan Bahtiar menjalin hubungan dan jaringan juga ditunjang posisi yang netral, sebab dia berstatus aparatur sipil negara (ASN) dengan golongan pejabat tinggi madya atau eselon I di lingkungan Kemendagri.

"Posisi strategis itu, akan mudah dimanfaatkan untuk melaksanakan kebijakan sesuai dengan kewenangannya sebagai penjabat kepala daerah," tuturnya. 

Pj Gubernur diberikan kewenangan, namun harus dengan seizin Kemendagri, sedangkan Bahtiar, berasal dari kementerian ini yang dinilai paham aturan, tata krama, dampak, serta memahami urusan pemerintah daerah (pemda). 

Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta telah menyerahkan tiga nama calon Pj Gubernur DKI ke Kemendagri pada Rabu lalu. 

Ketiga nama ini adalah Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, Sekretaris daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi telah menyerahkan tiga nama calon Pj Gubernur itu kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro. (ant/moc)