Jenderal Andika Perkasa Sebut Akan Membuka Kembali Kasus Sertu Bayu

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

Gemapos.ID (Jakarta) - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyatakan akan kawal kasus anggota Kopassus Sertu Marctyan Bayu Pratama atau Sertu Bayu yang meninggal diduga dianiaya oleh dua senior di Papua beberapa waktu lalu.

Hal itu disampikan Andika setelah menerima audiensi dari tim Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban yang menghadirkan Ibu Bayu. Momen itu diunggah di YouTube Andika pada Rabu (31/8/2022) lalu.

"Saya akan kawal secepat-cepatnya," kata Andika usai mendengar cerita dari Ibu Bayu.

Kemudian Andika mengatakan insiden itu terjadi sebelum dirinya menjabat. Meski demikian, ia menyampaikan terima kasih kepada ibu korban yang telah bersuara soal kasus itu.

"Saya sejak masuk di sini akhir November sampai ibu bicara di media, saya tak pernah tahu dan dilaporin...sejak itu saya telusuri dan tak akan lepas dari saya," kata dia.

Dalam penanganan kasus ini, ia mengatakan berkas yang telah dilimpahkan ke Oditurat Militer tidak memasukkan pasal yang relevan. 

Karena itu, Andika mengatakan bahwa ia telah memerintahkan untuk membuka kembali kasus itu.

"Bukan pasal yang menurut saya, bukan pasal yang relevan. Saya ulangi walaupun ini sudah dilimpahkan, saya tidak mau... Saya buka kembali. Ini salah satu hal yang bisa membuat paling tidak ibu yang sudah kehilangan anaknya merasa paling tidak ada keadilan," ujar Andika, tanpa menjelaskan lebih lanjut pasal yang dimaksud.

Sementara itu, Ibu Sertu Bayu, Sri Rejeki mengatakan informasi mengenai meninggalnya sang anak diterima pada 8 November 2021. Ia pun kaget lantaran mengaku sempat berkomunikasi dengan Sertu Bayu pada Sabtu 6 November 2021.

"Saya kan kaget, kan dikabarinya anak saya sakit katanya," kata Sri.

Setelah itu, Sri mengatakan selama bertugas di Papua, anaknya beberapa kali mengeluh mendapat kekerasan.

"Tanggal 9 (November) jenazah anak saya dikirim jam 1 siang, yang perwakilan dari Papua itu kemudian mereka yang jelaskan ke saya kalau anak saya tadi malam diinterogasi, terus dihajar sampai lemas akhirnya meninggal," ucap Sri.

Meski demikian, Sri menduga kematian anaknya itu karena permasalahan utang piutang. Namun, ia mengaku sudah menyelesaikan masalah tersebut sebelum Bayu meninggal.(cnn/ra)