KMHDI Ancam Akan Demo Lebih Besar Jika BBM Tetap Dinaikkan

Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) menggelar aksi demonstrasi menolak Kenaikan harga BBM, Jakarta, Jumat (2/9/2022). (gemapos.sd)
Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) menggelar aksi demonstrasi menolak Kenaikan harga BBM, Jakarta, Jumat (2/9/2022). (gemapos.sd)

Gemapos.ID (Jakarta) - Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) menggelar aksi demonstrasi di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini, Jakarta, Jumat (2/9/2022).

Puluhan masa mahasiswa KMHDI berorasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat sekitar pukul 13.30 WIB kemudian berjalan ke kantor kementerian ESDM untuk menyampaikan tuntutan.

Menurut Ketua Presidium KMHDI, I Putu Yoga Saputra, aksi kali ini dalam rangka merespon berbagai persoalan bangsa hari ini, khususnya wacana kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.

“Kami dari KMHDI, menolak kenaikan harga BBM bersubsidi terutama untuk Pertalite dan solar. Kami juga mendesak pemerintah untuk memberantas mafia migas,” kata Yoga di depan Kantor Kementerian ESDM, Jumat (2/9/2022). 

Sementara itu, kenaikan harga BBM bersubsidi dinilai akan mempengaruhi semua sektor perekonomian rakyat kecil dan menyengsarakan rakyat, karena naiknya harga BBM akan diikuti kenaikan harga komoditas lainnya.

Ditambah, kenikan BBM terjadi disaat ekonomi masyarakat sedang berupaya pulih dari efek pandemi Covid-19.

“Menaikkan harga BBM bersubsidi hari ini menjadi hal yang tidak tepat mengingat situasi pandemi belum sepenuhnya berlalu. Belum lagi ekonomi rakyat yang belum pulih betul. Hari ini pemerintah belum mampu mewujudkan harga bahan pokok yang terjangkau,” ujarnya.

Terkait kebijakan menaikkan BBM jenis pertalite dan solar sebagai solusi bagi mengurangi beban APBN dan menyikapi subsidi yang salah sasaran, Yoga menilai itu merupakan ketidakmampuan pemerintah mengawal Penerapan BBM subsidi.

“Pemerintah menyebutkan bahwa subsidi BBM menjadi salah sasaran karena sekitar 80% subsidi dinikmati oleh masyarakat kalangan atas. Namun hal tersebut justru mengindikasikan bahwa pemerintah belum memiliki sistem distribusi BBM bersubsidi yang tepat sasaran,” ujarnya.

Untuk itu, Yoga menegaskan, jika pemerintah tetap bersikukuh menaikkan harga BBM bersubsidi, pihaknya akan kembali menggelar aksi kembali dengan kapasitas yang lebih besar.

“Jika pemerintah masih ngotot untuk menaikkan harga BBM, khusus untuk pertalite dan solar, maka kami akan menggelar aksi demonstrasi yang lebih besar daripada hari ini,” tegasnya. (rk/rls)