PAN Sodorkan Banyak Pilihan Capres, Apa Kata Pengamat Politik?

Analis politik Ikhwan Arif menilai hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) terkesan mengobral bakal calon presiden (capres).
Analis politik Ikhwan Arif menilai hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) terkesan mengobral bakal calon presiden (capres).

Gemapos.ID (Jakarta) - Analis politik Ikhwan Arif menilai hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) terkesan mengobral bakal calon presiden (capres).

"Terlalu banyak bakal calon presiden akan mempersulit proses konsolidasi partai koalisi," katanya pada Senin (29/2/2022)

Selain itu mempersulit di internal PAN, sehingga  memengaruhi proses pendistribusian bakal calon pilihan PAN ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Kalau dilihat, ini seperti mengumbar nama-nama figur atau tokoh berpengaruh untuk merebut pengaruh ketokohan dan kekuatan politik dari masing masing-masing tokoh," tuturnya. 

Ikhwan Arif mengutarakan PAN seolah-olah mengguyur nama-nama tokoh potensial sehingga ada satu atau dua nama jatuh berguguran. Kemudian, nama-nama yang masih bertahan yang kemudian dipilih dan diusung melalui partai koalisi.

Pada sisi lain menampung suara dan aspirasi partai sangat penting untuk menjaga solidaritas internal partai. Namun, ini menunjukkan lemahnya proses penyaringan nama-nama tokoh potensial dengan tolok ukur mesin partai.

Sebenarnya, apa yang dilakukan PAN tidak jauh berbeda dari upaya yang dilakukan partai-partai koalisi politik lainnya. Hal itu menandakan masih lemah identitas kepartaian dalam proses politik.

Selain itu lebih kuat faktor ketokohan dalam proses agregasi kepentingan politikdalam proses pemilihan bakal calon presiden atau dalam proses pemilihan legislatif.

Hasil Rakernas PAN memutuskan sembilan nama sebagai bakal capres yang mendapatkan dukungan, yakni empat petinggi partai politik (parpol). 

Mereka adalah Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto, Ketum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani, dan Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan.

Nama-nama lainnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (ant/moc)