Anggota Komisi VI DPR RI Bilang Ini atas Harga Telur Ayam Terus Melambung Selama Beberapa Waktu Terakhir

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Amin Ak menilai tata niaga komoditas jagung sebagai bahan utama pembuatan pakan bagi ayam petelur
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Amin Ak menilai tata niaga komoditas jagung sebagai bahan utama pembuatan pakan bagi ayam petelur

Gemapos.ID (Jakarta) - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Amin Ak menilai tata niaga komoditas jagung sebagai bahan utama pembuatan pakan bagi ayam petelur harus dibenahi guna mengendalikan harga pakan sehingga dapat menurunkan harga telur ke depannya.

"Tata niaga pakan seperti jagung juga harus dibenahi agar rantai pemasaran lebih pendek sehingga harga lebih murah," katanya pada Minggu (29/8/2022). 

Kenaikan harga jagung impor dinilai masih tinggi, sehingga harga pakan ayam naik sampai 30 persen dibandingkan sebelumnya. Kenaikan harga telur akan memicu peningkatan inflasi berujung penurunan daya beli masyarakat akibat nilai uang yang tergerus.

"Telur bukan hanya menjadi kebutuhan pokok, namun juga bahan baku penting dalam usaha aneka produk makanan yang pelakunya sebagian besar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," ujarnya. 

Berdasarkan data pusat informasi harga pangan strategis nasional (IPHPS) melaporkan harga telur bisa mencapai Rp31.500 per kilogram (kg).

Untuk di sejumlah pasar tradisional di Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) bisa berkisar antara Rp32.000-Rp33.000 per kg.

Menurut Amin, solusi yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga terlur ayam antara lain perbaikan tata niaga, misalnya dengan memperpendek rantai pemasaran telur.

Kemudian, memberikan insentif bagi pelaku usaha peternakan kecil dan menengah yang tahun lalu sempat dihantam pandemi Covid-19 sehingga bisa bangkit.

Selanjutnya, kembali memulai usahanya, seperti menggenjot kredit usaha rakyat (KUR) untuk peternakan.

Sebelumnya, pemerintah mendorong ekstensifikasi produksi jagung dengan 86 ribu hektare lahan baru sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas kabinet tentang peningkatan produksi jagung di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 1 Agustus 2022. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan lahan tersebut tercakup dalam luasan total 141 ribu lahan tanam jagung seluruh Indonesia.

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden akan meningkatkan produksi jagung nasional di daerah yang dimintakan baru, yakni Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara, dengan total lahan seluas 141 ribu hektare yang 86 ribu di antaranya merupakan lahan baru," ujarnya. (ant/din)