Pantai di Geopark Ciletuh Jadi Kumuh Dipenuhi Ceceran Batu Bara, Kenapa?

Pantai Batu Bintang, Teluk Palabuhanratu kawasan Geopark Ciletuh Dipenuhi Tumpahan Batubara
Pantai Batu Bintang, Teluk Palabuhanratu kawasan Geopark Ciletuh Dipenuhi Tumpahan Batubara

Gemapos.ID (Jakarta) - Batuan berwarna hitam berceceran di sepanjang pesisir Pantai Cipatuguran, tepatnya di Pantai Batu Bintang, Teluk Palabuhanratu kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi.

Hal itu mempengaruhi kecantikan pantai Batu Bintang di Geopark Ciletuh, batubara yang berserakan dan membuat kesan kumuh di area itu. Selama akhir pekan, batu-batu hitam itu masih terlihat berserakan di sepanjang pesisir pantai dan jadi mainan anak-anak. 

Selain membuat pemandangan tak sedap, kondisi batuan hitam itu membuat kesan kumuh di pantai. Bahkan sampai Senin (22/8/2022) pagi, batuan hitam itu masih berserakan di lokasi tersebut. 

Seperti yang diketahui, pantai batu bintang merupakan jalur lintasan utama kapal tongkang yang memuat batubara untuk suplay ke PLTU.

"Kejadian pertama saat air laut sempat pasang kemarin, batuan itu mulai berceceran di sepanjang pesisir pantai," kata Sri (31) warga di sekitar lokasi kepada awak media, Senin (22/8/2022).

Ia menjelaskan batu bara yang terdampar berdasarkan informasi dari warga merupakan sisa sisa tumpahan dari kapal tongkang pengangkut batubara. 

Kondisi tersebut membuat area pantai menjadi kotor, apalagi pasang laut tidak hanya membawa serakan batu bara namun juga sampah sampah sisa makanan ringan serta plastik plastik ikut terdampar.

"Pemandangan pantai jadi kotor, kalau kata warga sih ini batubara yang terdampar sisa sisa dari kapal yang dulu bertabrakan dan batu baranya tumpah, dulu sempat ramai, nah ini sisa sisanya mungkin," ungkap Sri.

Ia pun berharap, sampah batubara itu segera dibersihkan karena berpengaruh kepada wisatawan yang kurang nyaman melihat kondisi kotor seperti itu.

Sementara itu, Dede (40) warga lainnya menduga, ceceran batubara berawal dari peristiwa kecelakaan yang menimpa kapal tongkang pada 2019 silam. Kapal muatan batubara untuk dibawa ke PLTU itu tumpah dan terdampar di area pantai.

"Kan dulu tidak ada pembersihan terhadap batu bara yang tumpah di laut, dulu itu warga bersama intansi terkait dari pemerintahan Palabuhanratu gotong royong hanya membersihkan batu bara yang terdampar di pantai yang terbawa ombak," kata Dede.

Kemudian ia melanjukan, kemungkinana yang tumpahan di laut tidak dibersihkan, sehingga sewaktu waktu saat terjadi gelombang pasang air laut, sisa sisa tumpahan batu bara terbawa dan terdampar di pantai akhirnya kondisinya seperti sekarang.(dtv/ra)