Menteri PPPA: Ibu-ibu Jangan Memukul Anaknya

Menteri PPPA Bintang Puspayoga bersama anak-anak sekolah dalam kegiatan kunjungan kerjanya di Kabupaten Asmat. (ist)
Menteri PPPA Bintang Puspayoga bersama anak-anak sekolah dalam kegiatan kunjungan kerjanya di Kabupaten Asmat. (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA) Bintang Puspayoga berharap anak-anak di Asmat rajin sekolah, menjaga kesehatan, dan tidak mengonsumsi obat terlarang termasuk lem aibon.

Dia juga menginginkan anak-anak bisa berfikir dan berprilaku bebas merdeka serta bisa terhindar dari korban kekerasan.

“Kepada ibu-ibu jangan memukul anaknya, didik anak-anak dengan baik untuk menggapai cita-cita hidup yang cemerlang,” kata Bintang saat bersama Bupati Asmat Elisa Kambu mengukuhkan Tim Gugus Tugas Kota Layak Anak (KLA) Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Selasa (9/8/2022).

Tim Gugus Tugas KLA diketuai Plt. Sekda Asmat Absalom Amiyaram, dan anggotanya adalah kepala OPD dilingkup Pemkab Asmat.

Bintang mengajak kepada seluruh elemen pemerintah di Asmat untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak, agar anak-anak mendapatkan hak hidup lebih baik.

“Kawal anak-anak kita mendapatkan hak hidup yang lebih baik,” pungkasnya. 

Selain mengukuhkan Tim Gugus Tugas KLA, Bupati Elisa juga mengukuhkan Forum Anak Kabupaten Asmat (Foras) yang diketuai Silvester Siforo Junior asal SMP Negeri Mbait Kota Agats.

Setelah pengukuhan, dilanjutkan pula dengan perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2022.

Perayaan HAN 2022 di Asmat dihadiri Istri Wakil Presiden RI Ny. Wury Estu Ma’Ruf Amin secara virtual.

Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan pemerintah Kabupaten Asmat juga memberikan perhatian kepada anak-anak dan perempuan.

Salah satunya melalui program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kemudian memberikan makanan tambahan bergizi kepada ibu hamil dan anak-anak.

Selain itu, memberikan biaya sekolah gratis untuk anak-anak tingkat SD hingga SMA.

Bahkan setelah lulus SMA, Pemkab juga memberikan beasiswa untuk melanjutkan studi di tingkat perguruan tinggi.

“Program pemberdayaan perempuan dilaksanakan pula kepada ibu-ibu di Asmat melalui dinas terkait. Banyak lagi program perlindungan hak anak lainya yang terus dilaksanakan,” ujar Elisa. (rk/rls)