Kepala BKF Sebut Realisasi Subsidi Energi Hingga Juli 2022 Mencapai Rp 116,2 Triliun

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu

Gemapos.ID (Jakarta) - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melaporkan bahwa realisasi subsidi energi yang dilakukan hingga Juli 2022 telah terserap Rp 116,2 triliun atau tumbuh 17,5% year on year (yoy).

Sedangkan, untuk pembayaran kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik telah terbayarkan sebesar Rp 104,8 triliun atau tumbuh signifikan hingga 512,7% yoy. 

“Pembayaran subsidi dan kompensasi masih akan terus berjalan hingga akhir tahun,” kata Kepala BKF Febrio Kacaribu dalam agenda BKF, Senin (8/8/2022).

Kemudian Febrio juga menjelaskan, ke depan pemerintah akan memperbaiki dan mempertajam kebijakan subsidi agar lebih efisien dan terserap oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Sebab menurutnya saat ini pemberian subsidi malah juga dinikmati oleh masyarakat mampu.

Salah satu contohnya LPG 3 Kg. Ia mencatat sekitar 80% sekitar 80% LPG 3 kg yang beredar di masyarakat merupakan barang bersubsidi tabung ukuran 3 kilogram atau tabung gas melon. 

Seperti yang terlihat, LPG 3 kg ini bisa dinikmati oleh semua kalangan termasuk kalangan mampu sehingga menyebabkan distribusinya tidak tepat sasaran.

Sementara itu, saat ini pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 502,4 triliun sebagai upaya menahan harga energi dan menjaga daya beli masyarakat, juga meredam lonjakan inflasi.

“Ini harus kita perbaiki, begitu kita melihat ekonomi membaik dan daya beli pulih, kita akan mendorong subsidi makin tepat sasaran,” ujarnya.(nkt/ri)