Berikut Penanganan Polsek Mampang Prapatan Terkait 2 Pekerja Tewas

Polsek Mampang Prapatan mengungkapkan enam saksi sudah diperiksanya terkait dua pekerja tewas akibat kecelakaan kerja.
Polsek Mampang Prapatan mengungkapkan enam saksi sudah diperiksanya terkait dua pekerja tewas akibat kecelakaan kerja.

Gemapos.ID (Jakarta) - Kepolisian Sektor (Polsek) Mampang Prapatan mengungkapkan enam saksi sudah diperiksanya terkait dua pekerja tewas akibat kecelakaan kerja berupa terjatuh dari lantai dua Gelanggang Olahraga (GOR) Mampang Prapatan, Pela Mampang, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Minggu (31/7/2022) pukul 13.00 WIB. 

"Semua saksi sudah diperiksa, enam orang (saksi)," kata Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Mampang Prapatan, AKP Budi Laksono pada Senin (1/8/2022).

Keenam saksi yang diperiksa Polsek Mampang Prapatan terkait kematian dua pekerja berinisial AJ (48) dan IN (23) adalah mandor dan lima pekerja bangunan di tempat kejadian perkara (TKP).

"Iya semua pekerja plus mandor. Saat ini (kasusnya) ditangani Polsek Mampang," ucapnya. 

Camat Mampang Prapatan, Ujang Hermawan mengonfirmasi peristiwa kecelakaan kerja terjadi di GOR Mampang Prapatan pada Minggu sekitar pukul 13.00 WIB.

Tempat itu sedang dalam proses peremajaan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga DKI Jakarta. Namun, sejak kapan ini berlangsung belum diketahui secara pasti.

Namun, GOR Mampang Prapatan sudah digunakan sejak Jumat (29/7/2022). 

"Itu kan punya dinas olah raga saya juga tidak berani komentar biasanya saya Jumat kemarin pengen olahraga tidak tahunya GOR sedang persiapan direhab," ucapnya. 

Ujang Hermawan mengemukakan kedua pekerja bangunan GOR Mampang Prapatan mengalami kecelakaan kerja saat proses revitalisasi tersebut. 

Pada saat itu juga sebuah besi bangunan GOR Mampang Prapatan terjatuh dari atas gedung dan menimpa satu mobil yang sedang terparkir. 

"Informasi yang saya dapat itu kecelakaan, apa karena jatuh dua duanya dari atas itu saya belum dapat secara jelas (kronologi). Satu meninggal di lokasi, satu kritis tapi terakhir saya terima meninggal," tuturnya. 

Menyoal penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi pekerja, ucap Ujang Hermawan, dia tidak mengetahuinya secara pasti. 

“Saat (korban) diangkat pakai mobil pikap untuk dibawa ke rumah sakit, dia terlihat tidak pakai peralatan. Apa dipakai tapi lepas saat terjatuh, saya belum ada laporan tambahan dari pekerja lain,” tuturnya. 

Begitupula penyebab kematian dua pekerja dapat ditanyakan kepada kepolisian yang sedang menyelidiki tersebut.

"Nanti tunggu keterangan polisi untuk mengetahui penyebab jatuhnya korban hingga tewas," ucapnya. (kdc/mau)