Literasi Kepemiluan untuk Pemilih Muda

"Kick Off" Kanal Pemilu Medcom.id dengan tema Muda, Memilah, Memilih di Jakarta, Jumat (29/7/2022). (net)
"Kick Off" Kanal Pemilu Medcom.id dengan tema Muda, Memilah, Memilih di Jakarta, Jumat (29/7/2022). (net)

Gemapos.ID (Jakarta) - Bawaslu mempunyai kepentingan besar dalam menggaet pemilih muda guna menghadirkan keadilan pemilu. 

Anggota Bawaslu Puadi menegaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan program literasi kepemiluan kepada generasi muda.

Menurutnya, pemilih muda merupakan proporsi terbesar dalam Pemilu Serentak 2024. Hal ini diketahuinya berdasarkan berbagai survei yang sudah dilakukan.

"Berkaca dari Pemilu 2019 ada 70 hingga 80 juta dari 193 juta jiwa ternyata merupakan pemilih pemula. Pemilih usia 20 tahun ini ada 17,5 juta pemilih. Lalu usia pemilih muda yang usianya 21 tahun ke atas mencapai 42,8 juta jiwa,” urainya.

“Kisaran 35 hingga 40 persen menunjukkan bahwa pemilih muda mempunyai kontribusi besar terhadap pemilu ke depan," imbuh Puadi dalam acara "Kick Off" Kanal Pemilu Medcom.id dengan tema Muda, Memilah, Memilih di Jakarta, Jumat (29/7/2022).

Hanya saja Puadi mengkhawatirkan hasil beberapa survei lembaga riset yang menunjukkan masih ada pemilih muda belum mengetahui adanya penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan tahun 2024. 

"Untuk itu, Bawaslu mempunyai kepentingan dalam meningkatkan literasi pemilih muda dengan peningkatan partisipasi. Bagaimana pemilih muda mengawal pemilu dalam mewujudkan keadilan pemilu yang berkaitan dengan kedaulatan rakyat," imbuhnya.

Dalam kaitan meningkatkan literasi partisipasi masyarakat, Puadi bercerita, Bawaslu tercatat telah melakukan pengkaderan bagi 22.566 orang dalam pengawasan partisipatif. 

"Banyak pula mahasiswa ikut berbagai kegiatan literasi. Bahkan, tidak sedikit kaum muda yang menjadi penyelenggara pemilu. Ini salah cara dalam memilah untuk kemudian memilih," beber mantan Anggota Bawaslu Provinsi DKI Jakarta tersebut. (rk/rls)