Kemendag Gandeng Bukalapak Gelar Lokakarya

download (20)
download (20)
Gemapos.ID (Tangerang)-melalui platform niaga elektronik (niaga-el) bagi 1.000 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), Kementerian Perdagangan dan Bukalapak menggelar lokakarya bertema Peluang dan Potensi Pasar Ekspor dengan Memanfaatkan Tangerang, 11 Maret 2020 - Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama peningkatan ekspor Platform Niaga-El” pada Senin (9/3) di Banten, Tangerang. Lokakarya bertujuan memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha atau eksportir tentang peluang pasar ekspor ke Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Hongkong melalui platform niaga-elektronik (niaga-el/e-commerce). Lokakarya diikuti sekitar 100 pelaku usaha niaga-el dari wilayah Jabodetabek. Hadir sebagai pembicara para perwakilan perdagangan di luar negeri, yaitu DCM KBRI Singapura, Atase Perdagangan RI di Singapura, Atase Perdagangan RI di Malaysia, Kepala Bidang Perdagangan di Kantor Dagang Ekonomi Indonesia di Taiwan, serta Konsul Dagang RI di Hongkong. "Kemendag terus melakukan terobosan dengan memanfaatkan platform niaga-el untuk mendorong ekspor. Melalui lokakarya ini, pelaku usaha dapat memperoleh informasi tentang produk dan pasar potensial di mancanegara yang dapat disasar dengan niaga-el," ungkap Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan. Menurut Marolop, jika penjualan secara ritel ke luar negeri dikumpulkan dan dilakukan bersamasama, akan menjadi nilai penjualan yang besar dan berdampak pada peningkatan ekspor. "Pembekalan informasi peluang dan potensi ekspor dengan memanfaatkan niaga-el juga sangat diperlukan para pelaku usaha. Dengan demikian, para pelaku usaha dapat memperoleh pemahaman yang baru dan lebih luas tentang preferensi produk yang dibeli konsumen di negara setempat secara daring," tuturnya. Di era digital saat ini, tranformasi belanja luring menuju daring mengubah sistem perdagangan global. Menangkap peluang ini, Bukalapak hadir dengan fitur "BukaGlobal" yang dapat membantu para pelaku usaha mengekspor produk-produknya dengan dengan mudah dan biaya logistik yang murah. Di Singapura, belanja daring sudah menjadi rutinitas yang sangat umum dan terus berkembang. Untuk promosi dan pemasaran daring, lanjut Marolop, pelaku usaha Indonesia harus jeli memetakan segmentasi konsumen sehingga dapat menarik calon pembeli yang heterogen di sana. “Pelaku usaha Indonesia sangat berpotensi masuk ke pasar Singapura karena dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk melakukan penjualan secara retail. Selain itu, para pelaku usaha juga memiliki kesempatan yang terbuka luas untuk melakukan tes pasar," jelas Marolop. Sedangkan di Malaysia, 81 persen konsumen melakukan belanja daring. Pasar Malaysia termasuk pasar besar yang dapat dijadikan peluang bagi pelaku usaha Indonesia untuk ekspor dikarenakan kedua negara memiliki kesamaan budaya dan perilaku konsumen. "Untuk masuk ke pasar Malaysia, hal yang perlu diperhatikan penjual adalah harga, kegunaan/fungsi, dan citra suatu produk. Beberapa produk potensial yang dapat dipasarkan di Malaysia melalui niaga-el seperti fesyen serta makanan dan minuman," imbuh Marolop. Selain di Malaysia, belanja daring juga digemari masyarakat Taiwan, khususnya secara eceran. Produk Indonesia yang mempunyai peluang dan potensi dipasarkan di Taiwan misalnya produk makanan dan minuman, bumbu dapur, serta garmen (batik dan baju muslim). Sementara itu di Hongkong, produk asal Indonesia, seperti produk halal, makanan laut, dan minuman kemasan sangat diminati masyarakat lokal. Permintaan produk halal di Hongkong saat ini meningkat karena banyaknya wisatawan muslim dan jumlah pekerja asal Indonesia di Hongkong. "Para pelaku usaha Indonesia harus memanfaatkan platform niaga-el untuk mendorong ekspor ke negara tetangga dan harus cermat membuat produk yang diinginkan konsumen. Pelaku usaha Indonesia juga harus menjaga dan mengelola hubungan bisnis yang baik dengan pelaku usaha negara ekspor, antara lain merespons permintaan dengan cepat, menjaga kualitas dan konsistensi produk, serta memberikan jasa layanan pasca-pembelian (aftersales service)," pungkas Marolop. Marolop berharap, para pelaku usaha dapat memaksimalkan peluang melalui niaga-el untuk mendorong ekspor di tengah kondisi ketidakpastian perekonomian global.(AAN)