Puan Ingatkan Dinas Awasi Sekolah Tatap Muka saat Covid-19 Naik

Ketua DPR RI Puan Maharani saat berdialog dengan siswa dalam kunjungan kerjanya. (net)
Ketua DPR RI Puan Maharani saat berdialog dengan siswa dalam kunjungan kerjanya. (net)

Gemapos.ID (Jakarta) - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah memberi perhatian lebih terhadap penerapan pembelajaran tatap muka.

“Anak-anak kembali masuk sekolah di tengah kenaikan kasus Covid-19. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus terhadap anak-anak, protokol kesehatan harus semakin dioptimalkan,” kata Puan dalam keterangan resminya seperti dikutip, Rabu (20/7/2022).

Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Dinas Pendidikan di tiap-tiap daerah lebih banyak turun ke lapangan, mengecek sekolah-sekolah di wilayahnya yang menerapkan pemberlajaran tatap muka. 

Puan menyebut, DPR melalui Komisi X DPR akan ikut melakukan pengawasan terhadap penerapan pembelajaran tatap muka saat kasus Covid-19 mengalami tren kenaikan karena subvarian baru.

“Perlu dilakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancingnya. Jadi saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya harus lebih efektif,” kata Puan seperti dikutip, Rabu (20/7/2022).

Puan juga meminta pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19 untuk meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin. 

Apalagi dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru Corona akibat subvarian BA.4 dan BA.5.

“Di Indonesia juga telah ditemukan subvarian Omicron BA.2.57 yang telah menjangkiti sejumlah negara lainnya. Prosedur 3T tidak boleh kendur, terutama testing termasuk di sekolah-sekolah,” ungkap Puan.

Kasus harian Covid-19 di masa puncak diperkirakan akan melampaui 20 ribu dalam sehari seiring dengan temuan subvarian baru BA.2.75. 

Puan menegaskan, Pemerintah perlu mempertimbangkan sejumlah rekomendasi dari Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) terkait penerapan sekolah tatap muka.

IDAI memberi peringatan adanya peningkatan kasus Covid-19 pada bayi dan anak yang membutuhkan perawatan. Selain itu juga ada peningkatan kasus komplikasi 'Multisystem Inflammatory System in Children' (MIS-C) dan potensi kasus Long Covid-19 pada anak di Indonesia.

“Kita juga perlu terus-menerus mengajarkan anak untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama di sekolah saat mereka bertemu dengan teman-temannya. Kedisiplinan protokol kesehatan menjadi salah satu kunci,” imbuhnya.

Puan pun mendorong pemerintah untuk menampilkan data terkini kasus Covid-19 terkonfirmasi secara akurat dan transparan, termasuk pada usia bayi dan anak, seperti yang direkomendasikan oleh IDAI.

“Kerja sama antara seluruh pihak terkait harus semakin digalakkan. Baik pihak sekolah, dinas pendidikan, Pemda, Satgas Penanganan Covid-19, Pemerintah Pusat, dan IDAI harus terus berkolaborasi untuk memastikan anak-anak kita aman dari Covid-19, tentunya dengan melibatkan orang tua murid,” tutup Puan. (rk/rls)