Begini Tampilan Baru Pelabuhan Muara Angke

Tampilan Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang lebih modern usai di revitalisasi. (sumber: beritajakarta)
Tampilan Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang lebih modern usai di revitalisasi. (sumber: beritajakarta)

Gemapos.ID (Jakarta) - Wajah Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara kini berubah dengan tampilan lebih modern dan makin tertata rapi setelah direvitalisasi.

Berdiri di atas lahan seluas dua hektare, Pelabuhan Muara Angke saat ini hadir dengan berbagai fasilitas memadai yang memberikan kenyamanan penumpang.

Dikutip dari beritajakarta.id, fasilitas yang disediakan di pelabuhan ini antara lain lahan parkir mobil dan motor luas, ruang tunggu dilengkapi pendingin ruangan, kantin atau pujasera dan taman.

Tidak hanya itu, pelabuhan ini juga dibangun berkonsep ramah disabilitas dan lansia karena dilengkapi dengan lift dan travelator.

Kabid Pelayaran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Leo Amstrong Manalu mengatakan, Pelabuhan Muara Angke merupakan satu-satunya pelabuhan Pemprov DKI Jakarta yang melayani warga dari daratan Jakarta menuju Kepulauan Seribu.

Pelabuhan ini direvitalisasi lantaran banyak bagian bangunan yang perlu perbaikan karena pengaruh usia. Selain itu, revitalisasi bertujuan menciptakan kenyamanan dan keamanan warga, khususnya penumpang yang hendak bepergian atau wisata ke Kepulauan Seribu.

“Bangunan lama dirobohkan kemudian kita bangun yang baru. Tinggi dasar bangunan kita naikkan 1-2 meter agar tidak tergenang kalau banjir rob. Parkir sistem gate dan jalur masuk keluar penumpang sudah diatur. Ada juga kantin tempat UMKM berjualan yang nyaman,” ungkap Leo, Selasa (12/7/2022).

Leo menjelaskan, Pelabuhan Muara Angke memiliki kapasitas hingga 2.040 penumpang pasca direvitalisasi. Para penumpang yang dibolehkan masuk area pelabuhan hanya pemegang tiket perjalanan.

Saat ini, Dishub DKI Jakarta juga telah membangun pagar di area pelabuhan supaya steril. Hal ini berbeda dengan kondisi sebelum direvitalisasi, di mana pelabuhan tidak steril karena semua orang bisa masuk.

“Loket sementara ada dua yakni loket kapal Dishub dan loket gabungan dari pengusaha kapal ojek. Sekarang keliling pelabuhan sudah dipagar. Jadi yang bisa masuk harus yang sudah beli tiket,” kata Leo.

Ia menyampaikan, pembelian tiket di Pelabuhan Muara Angke sementara masih manual hingga sistem tiket secara online selesai dibangun pada Oktober 2022 mendatang.

“Tahapannya pembangunan fisiknya dulu baru perangkat lunaknya. Sekarang lagi proses pembuatan aplikasi online. Paling lambat Oktober diharapkan selesai,” terangnya.

Leo berharap, dengan direvitalisasinya Pelabuhan Muara Angke ini, tingkat kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Kepulauan Seribu makin meningkat. Selain itu dapat menggerakkan perekonomian warga lokal dan para pelaku UMKM setempat.

“Selain sebagai bentuk pelayanan terbaik, revitalisasi ini juga dapat membentuk karakter masyarakat. Karena sekarang mereka dibiasakan melihat fasilitas pelayanan pelabuhan yang tertib,” tandasnya.

Perlu diketahui, Pelabuhan Muara Angke memfasilitasi masyarakat yang akan bepergian dan berwisata ke Kepulauan Seribu dengan mudah.

Saat ini telah tersedia 13 kapal Unit Pengelola Angkutan Perairan Dishub DKI Jakarta di Pelabuhan Muara Angke yang siap mengantarkan warga ke destinasi tujuan sebagai berikut:

Pulau Tidung, Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulau Sabira, Pulau Kelapa dan Pulau Panggang. (rk/rls)