Akan Datangi Ukraina dan Rusia, 39 Prajurit Elit TNI Turut Kawal Jokowi

Presiden Jokowi dan Paspampres.
Presiden Jokowi dan Paspampres.

Gemapos.ID (Jakarta) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan mengunjungi Kiev, Ukraina dan Moskow, Rusia paska menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman pada 26-28 Juni 2022. 

Presiden diagendakan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Di dalam kunjungan ke Kiev dan Moskow, tentunya Bapak Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelenskyy dan Presiden Putin,” kata Menlu Reto Marsudi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (24/6/2022).

Menurut Menlu, kunjungan Presiden ke dua negara ini adalah wujud kepedulian terhadap isu kemanusiaan serta semangat untuk terus mendorong perdamaian.

“Meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai Presiden G20 dan satu satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam,” kata Retno.

Selain terkait isu kemanusiaan, kunjungan Presiden ini juga mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang.

“Dampaknya dirasakan oleh semua negara terutama negara berkembang dan negara dengan penghasilan rendah, dan terus mendorong spirit perdamaian,” ujarnya.

Sementara itu, mengingat kondisi konflik antara Ukraina dan Rusia yang masih belum kondusif, Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) memastikan akan menerjunkan prajurit terbaik untuk mengawal kunjungan Presiden itu.

Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo mengatakan, sebanyak 39 pasukan terlatih pengawal Presiden diterjunkan dengan mengenakan peralatan lengkap sperti helm dan rompi anti peluru. Perlengkapan itu pun juga akan dikenakan Jokowi.

"Semua, semua delegasi yang akan ikut kita siapkan," kata Tri, seperti dikutip dari CNBC Indonesia Jumat (24/6/2022).

Selain itu, pasukan juga akan dilengkapi dengan senjata laras panjang dengan pasokan peluru tanpa batas. 

"Pihak Ukraina juga sudah memberi kita keleluasaan untuk membawa senjata laras panjang sesuai dengan jumlah personel Paspampres kita dengan amunisi yang tidak terbatas," ungkapnya.

Tri mengatakan, pasukan yang dibawa Jokowi berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Detasemen Jalamangkara (Denjaka), hingga Korps Pasukan Khas (Paskhas).

Dari 39 personel yang diterjunkan, menurut Tri akan dibagai menjadi tiga tim yang masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawabnya.

"Kalau kita sendiri yang melekat ke beliau ada 19 ditambah yang matannya sendiri 10 di sana, berarti 29 ditambah dengan 10 orang yang sudah stand by di sana. Ya betul kurang lebih 39 khusus dengan Paspampres saja," beber Tri Budi. (rk)