IQ Air Sebut Tangerang Duduki Posisi Pertama Kualitas Udara Terburuk di Indonesia

Ilustrasi: Kualitas udara yang buruk untuk kesehatan
Ilustrasi: Kualitas udara yang buruk untuk kesehatan

Gemapos.ID (Jakarta) - Lembaga data kualitas udara (IQ Air) sebut wilayah Pasar Kemis, Banten, berada di di posisi pertama di Indonesia sebagai kota/daerah kualitas udara terburuk, hari ini (17/6/2022).

Dikutip dari laman resmi IQ Air di Tangerang, tercatat kualitas udara di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, hingga pukul 13.04 WIB mencapai indeks 164.

Sedangkan, Indeks kualitas udara berdasarkan standar Amerika Serikat (AQ US) menggolongkan indeks 151 hingga 200 sebagai kategori udara tidak sehat. Bahkan, dengan konsentrasi particulate matter (PM) 2.5 mencapai 14,6 kali lipat di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Diketahui, PM 2.5 merupakan polutan pencemar udara yang paling kecil dan berbahaya bagi kesehatan.

Karena itu, Lembaga IQ Air pun menyarankan masyarakat sekitar untuk menggunakan masker, menutup jendela ruangan dan menghindari aktivitas di luar ruangan.

Untuk menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang Achmad Taufik mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi polusi udara tersebut.

Beberapa cara yang dilakukan itu, salah satunya dengan menjaga fungsi kelestarian lingkungan hidup agar lebih hijau, sejuk, dan teduh dengan merencanakan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di tiap wilayah Kecamatan Pasar Kemis.

"Karena Pasar Kemis itu salah satu daerah industri di Kabupaten Tangerang, maka tingkat kualitas udara sangat rendah," katanya.

Sementara itu,ia juga mengungkapkan, pemantauan kualitas udara secara berkala juga telah dilakukan. Serta uji udara ambient dengan metode passive sample di 4 tatanan (lalu lintas, kawasan industri, permukiman, dan perkantoran).

"Rencananya kami juga akan memasang alat untuk mengukur kualitas udara secara direct reading, kontinu, dan seketika (real time) yakni AQMS (Air Quality Monitoring System), melalui anggaran APBD 2022 ini," ujarnya.