Alasan BEI Sempat Turun di Bawah 7.000 Beberapa Waktu Terakhir

Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai penurunan indeks saham tidak hanya terjadi di bursa saham Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai penurunan indeks saham tidak hanya terjadi di bursa saham Indonesia.

Gemapos.ID (Jakarta) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai penurunan indeks saham tidak hanya terjadi di bursa saham Indonesia. Namun, ini juga terjadi di bursa saham sejumlah negara di dunia akibat inflasi tinggi di dunia. 

"Penurunan indeks beberapa waktu terakhir ini, termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh level kembali di bawah 7.000," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BEI Hasan Fawzi pada Selasa (14/6/2022). 

Dari hampir 40 bursa utama dunia secara tahunan (year to date) hanya 10 bursa yang mencapai pertumbuhan positif, termasuk bursa Indonesia. IHSG masih bisa tumbuh sebesar 6% lebih. 

Penurunan indeks bursa saham di dunia akibat beberapa faktor terutama kenaikan harga-harga komoditas dunia lantaran ketidakpastian yang ditimbulkan perang Rusia dan Ukrania. 

"Efek berikutnya memicu tingkat inflasi yang tinggi di hampir seluruh negara di dunia yang pada akhirnya menimbulkan kekhawatiran pada investor bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga secara agresif," ucap Hasan Fawzi. 

Pertumbuhan IHSG yang masih positif mendukung optimisme pasar terhadap potensi pasar modal dan perekonomian Indonesia.

Langkah ini akan ditunjang mekanisme pasar berlangsung secara teratur, wajar dan efisien, keterbukaan informasi dan penyampaian informasi secara simetris dan berimbang kepada pelaku pasar dan investor.

Dengan demikian Hasan Fawzi berharap investor tidak panik, tidak bereaksi berlebihan, dan tetap memantau perkembangan pasar dan kondisi perusahaan-perusahaan tercatat.

"Koreksi dalam di pasar saham tentunya bukan kali pertama ini terjadi, sehingga kami meyakini dengan crisis management protocol yang kami miliki serta dukungan maupun koordinasi kebijakan antara Pemerintah, Bank Indonesia dan OJK, dampak negatif dan risik yang mungkin terjadi dapat dimitigasi dengan baik," ucapnya. 

IHSG ditutup menguat sebesar 0,78% atau 54,44 poin ke 7.049,88 yang terbagi atas kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) naik sebesar 0,93% atau 9,4 poin ke 1.019,53. (ant/mau)