Apa Penyebab Kasus Covid-19 Kembali Naik di Beberapa Negara?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengemukakan kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara naik akibat subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengemukakan kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara naik akibat subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengemukakan kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara naik akibat subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

Laporan Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID) menyebutkan sebanyak  6.903 sekuens subvarian BA.4 dari 58 negara. Lima negara dengan squencing terbanyak, yakni Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Israel.

Subvarian BA.5 sebanyak 8.687 sekuens terdapat di 63 negara terdiri dari lima negara terbesar adalah Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris dan Afrika Selatan.

"Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibanding dengan omicron sebelumnya. Namun tingkat keparahannya tidak ada indikasi kesakitan lebih parah," kata Juru Bicara (Jubir) Kemenkes) Mohammad Syahril pada Jumat (11/6/2022). 

Dengan demikian, masyarakat diminta tetap waspada akibat subvarian baru Omicron memiliki kemampuan untuk menurunkan terapi antibodi monoclonal. Suvarian baru ini juga bisa menghindar atau lolos dari kekebalan yang sudah terdapat pada seseorang dari vaksinasi atau secara alamiah.

"Yang mungkin perlu kita waspadai, yaitu immune escape, artinya dia menghindar dari imunitas seseorang," ujarnya.

Hal lainnya masyarakat diminta tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Pelonggaran pemakaian masker di luar ruangan terbuka akan dievaluasi apabila terjadi peningkatan kasus karena subvarian baru Covid-19. 

"Protokol kesehatan adalah kewajiban kita, juga bagi mereka yang sakit dan ada komorbid diwajibkan masker," tuturnya. (ant/mau)