177 Jenis Hoaks Covid-19 Beredar Selama Tujuh Minggu

Suasana gedung baru Sekretariat ASEAN usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Suasana gedung baru Sekretariat ASEAN usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Samuel Abrijani Pangarepan menyatakan sebanyak 177 jenis hoaks terkait penularan Covid-19 (virus corona) beredar di masyarakat selama tujuh minggu. Dari jumlah itu pekan pertama, yakni 23 Januari- 26 Januari 2020 terjadi lima isu hoaks yang tercatat oleh Kemenkominfo. Pekan kedua, yakni 27 Januari-2 Februari 2020, terjadi 42 isu hoaks yang terpantau. Pada pekan ketiga, yaitu 3 Februari -9 Februari 2020, terjadi 29 isu hoaks yang terpantau. Pekan keempat, yakni 10 Februari-16 Februari 2020 terjadi 25 isu hoaks yang tercatat. Pekan kelima, yakni 17 Februari-23 Februari 2020 terjadi 23 isu hoaks yang tercatat oleh Kemenkominfo. Pekan keenam, yakni 24 Februari-1 Maret 2020, terjadi 17 isu hoaks yang tercatat. Pekan ketujuh, yakni pada 2 Maret-8 Maret terjadi 35 isu hoaks yang tersisa. “Isu hoaks yang terpantau ada yang dihubungkan dengan mistik dan teori konspirasi,” katanya. Sebuah hoaks menyebutkan Covid-19 dibuat oleh organisasi illuminati. Ini juga disebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa virus ini dapat disembugkan dengan minum obat sakit kepala merk Bodrex. " Untuk sebarannya harus dihitung lagi, orang yang menyebarkan punya pengikut berapa, terus diforward berapa," jelasnya. (mam)