Permintaan Kemenhub ke BMKG Untuk Tunjang Keselamatan Transportasi

Kemententerian Perhubungan (Kemenhub) meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi terkait iklim dan cuaca.
Kemententerian Perhubungan (Kemenhub) meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi terkait iklim dan cuaca.

Gemapos.ID (Jakarta) - Kemententerian Perhubungan (Kemenhub) meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi terkait iklim dan cuaca.

Langkah ini untuk meningkatkan keselamatan transportasi nasional.

“Dukungan BMKG sangat penting dalam memberikan informasi peringatan dini cuaca,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada Senin (6/6/2022). 

Berbagai langkah sudah dilakukan Kemenhub dengan BMKG dan pemangku pihak terkait guna meningkatkan keandalan layanan informasi cuaca di sektor transportasi udara, darat, dan laut. 

Untuk sektor udara sudah dimplementasikan System of Indonesian Aviation (SIAM) yang menyediakan berbagai informasi cuaca terkini dalam satu platform.

Selanjutnya, sektor laut sudah dipakai Warning Receiver System New Generation mempercepat deteksi dan penyampaian informasi gempa bumi dan tsunami, serta peralatan Vessel Traffic Service (VTS) yang membantu memonitor lalu lintas pelayaran.

“Ke depan, perlu terus dikembangkan standardisasi dan integrasi data Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG), sesuai dengan kebutuhan masing-masing moda transportasi,” tuturnya. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan pihaknya akan terus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM). Kebijakan ini untuk memberikan pelayanan informasi MKG yang prima.

“Kami akan terus membangun dan menjaga kepercayaan publik melalui penyediaan layanan MKG yang andal dan terpercaya melalui pemanfaatan teknologi informasi (TI),” tuturnya. 

Sementara itu Budi Karya Sumadi mengemukakan pemanasan global sebagai salah satu tantangan yang harus dihadapi pemerintah sebab ini salah satu faktor penyebab terjadi bencana alam.

Perubahan iklim yang tidak menentu akibat pemanasan global, sehiugga dibutuhkan prakiraan cuaca dengan akurasi yang lebih tinggi.

Berbagai kebijakan dan aksi mitigasi telah disiapkan Kemenhub melalui penyediaan transportasi yang berkelanjutan.

“Pengembangan infrastruktur transportasi diarahkan kepada kendaraan listrik, pelabuhan dan bandara hijau, dan kereta listrik. Diharapkan kualitas udara semakin bersih dan juga ramah lingkungan,” ujarnya.ucapnya. (ant/mau)