Respon Dinparekraf atas Rencana Gala Dinner Miyabi dan Fansnya

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dinparekraf) DKI Jakarta mengungkapkan permohonan izin acara gala dinner (makan malam) Maria Ozawa (Miyabi) bersama 50 fansnya.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dinparekraf) DKI Jakarta mengungkapkan permohonan izin acara gala dinner (makan malam) Maria Ozawa (Miyabi) bersama 50 fansnya.

Gemapos.ID (Jakarta)Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dinparekraf) DKI Jakarta mengungkapkan permohonan izin acara gala dinner (makan malam) Maria Ozawa (Miyabi) bersama 50 fansnya di salah satu hotel di Jakarta pada Minggu (5/6/2022) pukul 19.00 WIB belum diterimanya sampai sekarang.  

"Belum ada permohonan izin," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Iffan pada Kamis (19/5/2022). 

Selama ini informasi gala dinner Miyabi bersama penggemarnya di salah satu hotel berbintang hanya beredar di media sosial (medsos) yang menjadi viral.

Untuk memberikan izin acara gala dinner (makan malam) Maria Ozawa (Miyabi) bersama 50 penggemarnya akan dilakukan komite penilaian artis dan hiburan yang berada di bawah Dinparekraf. 

Komite itu terdiri dari berbagai unsur seperti Kejaksaan Tinggi (Kejati), Intelkam Polda Metro Jaya, Biro Hukum, Satpol PP, Dinas Tenaga Kerja, Imigrasi, dan BPBD DKI. Jakarta.

"Semuanya itu akan menilai kesesuaian norma yang ada, terus mau apa di Jakarta misalnya, kegiatan apa yang dilakukan, apakah sudah perizinannya lengkap, persyaratan administrasinya sesuai, terus yang paling penting harus ada kesesuaian dengan adat istiadat kita," ucapnya.

Pada kesempatan terpisah Anggota DPRD DKI Syarif meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengkaji rencana gala dinner Miyabi dan 50 fansnya lantaran ini akan menimbulkan kontroversi.

Walaupun demikian, Syarif mengaku penolakan tidak dilakukannya atas rencana kegiatan gala dinner Miyabi bersama fansnya, sebab ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Namun apabila ini memancing kontroversi, maka ini diusilaj tidak dilakukannya,

"Cuma kalau menimbulkan kontroversi lebih baik jangan. Saya dalam posisi mengatakan jangan, ya menolak, tapi kalau di sana pengkajiannya sudah lengkap, dipandang layak dihadirkan, diundang ya silakan," ucapnya. (ant/mau)