Angka Kematian Jamaah Haji Tahun Ini Ditarget Turun Jadi 1 permil

Jamaah Haji Indonesia (sumber: kemenag)
Jamaah Haji Indonesia (sumber: kemenag)

Gemapos.ID (Jakarta) - Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS menyebut tahun ini pemerintah menargetkan menurunkan angka kematian Jemaah haji menjadi 1 permil atau sekitar 1 kematian per 1.000 jemaah haji. 

Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, menurutnya nyaris tidak ada penurunan angka kematian jamaah haji Indonesia yang signifikan, sebesar 2 per mil per tahunnya. 

Dengan kuota jamaah sekitar 220 ribu artinya sekitar 300-400 jamaah haji Indonesia yang meninggal per tahunnya.

''Dua penyakit penyebab kematian tertinggi adalah kardiovaskuler dan respiratory disease. Namun ada faktor lain, kelelahan menjadi faktor utama penyebab kematian Jemaah,'' ujar Budi saat pembukaan Bimbingan Teknis Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH), di Asrama Haji Pondok Gede (17/5/2022).

Arab Saudi menetapkan kuota haji Indonesia tahun 2022 sebanyak 100.051 orang. Terdiri atas 92.825 kuota jamaah haji regular, 7.226 kuota jamaah haji khusus dan 1.901 kuota petugas. 

Kloter pertama Jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan pada 4 Juni 2022 ke Madinah.

Utuk itu, pihaknya meminta para petugas Kesehatan untuk mengedepankan fungsi edukasi dan promotive, khususnya kepada Jamaah haji masuk sebagai Jamaah haji risiko tinggi (risti).

''Dengan begitu kondisi fisik mereka terjaga, sehingga mudah mudahan kondisi Kesehatan jamaah pun bisa terjaga sampai nanti pulang ke tanah air,'' ucap Budi.

Petugas Kesehatan haji telah dibekali dengan Rencana Operasional (Renops) penyelenggaraan Kesehatan haji Tahun 2022 untuk menjalankan tugas di tanah suci. 

Dalam Renops, petugas Kesehatan dibagi menjadi tujuh tim, yaitu; Tim Surveilans, Emergency medical team, Tim Promosi Kesehatan, Tim Mobile Bandara, Tim Sanitasi dan Food security, Tim Logistik dan bekal Kesehatan, dan Tim Kantor Kesehatan Haji Indonesia.

Renops merupakan petunjuk bagi petugas dalam bekerja yang memiliki tugas, fungsi dan tanggung jawab masing masing. 

''Contoh untuk Renops tim surveilans, day by day harus ada laporan audit kematian mulai dari penyebab dan lain-lain sehingga dapat tergambar dengan baik, terlebih saat mendekati critical period,'' tutupnya. (rk)