Berharap Kunjungan Jokowi Bisa Tarik Investor

Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus. (sumber:dpr.go.id)
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus. (sumber:dpr.go.id)

Gemapos.ID (Jakarta) - Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus berharap kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo ke Amerika Serikat (AS) bisa menarik banyak investor untuk berinvestasi ke tanah air.

Salah satu agenda kerja Presiden Jokowi selama di AS adalah bertemu dengan para pengusaha  besar dunia. Salah satunya Elon Musk yang merupakan founder sekaligus CEO Space X.

Dengan pertemuan itu, Deddy berharap para CEO yang ditemui Jokowi mau dan bisa mengucurkan investasi besar di Indonesia.

“Kita berharap mereka mau invest di kita, ahli teknologi di sana mau kerjasama gitu lho,” ucap Deddy di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Deddy menuturkan, Indonesia membutuhkan banyak investasi terutama dalam bidang teknologi dan sumber daya manusia.

“Tapi yang lebih penting, kita tidak menjadi korban dari konflik antara AS dengan negara-negara lain, misalnya perang dagang dengan China, atau konflik Rusia - Ukraina,” tutupnya. 

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (10/5/2022) sekitar pukul 21.40 waktu setempat atau Rabu (11/5/2022) pukul 08.40 WIB.

Presiden tiba di Wasington DC serangkaian agenda kunjungan kerja pada 11-13 Mei 2022.

Di hari keempatnya di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Jumat (13/5/2022), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri sejumlah rangkaian KTT Khusus ASEAN-AS yang bertempat di Departemen Luar Negeri AS.

Presiden Jokowi dan para pemimpin negara-negara ASEAN dijadwalkan akan menghadiri working lunch dengan Wakil Presiden (Wapres) AS Kamala Harris di Departemen Luar Negeri AS, dan dilanjutkan dengan pertemuan formal antara pemimpin negara-negara ASEAN dengan Wapres AS.

Pada sore harinya, Presiden Jokowi akan menghadiri KTT Khusus ASEAN-AS di tempat yang sama, dihadiri oleh para pemimpin negara-negara ASEAN dan Presiden AS Joe Biden. (rk)