736 Sapi Tujuan Jakarta dari NTT Tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak

Balai Karantina Hewan Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan sebanyak 736 ekor sapi yang dikirim dari provinsi ini ke DKI Jakarta tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak,
Balai Karantina Hewan Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan sebanyak 736 ekor sapi yang dikirim dari provinsi ini ke DKI Jakarta tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak,

Gemapos.ID (Jakarta) - Balai Karantina Hewan Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan sebanyak 736 ekor sapi yang dikirim dari provinsi ini ke DKI Jakarta tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur (Jatim). 

Hal ini terjadi akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan yang mewabah di NTT/

"Saat ini kapal sudah sandar di Surabaya, sebab keputusan adanya PMK itu keluar bersamaan dengan berangkatnya kapal sehingga tidak bisa dihindari lagi," katanya Kepala Balai Karantina Hewan NTT Yulius Umbu H pada Selasa (10/5/2022). 

Proses pengiriman sapi dari NTT ke Jakarta seperti persiapan pakan, rekomendasi, dan pemeriksaan kesehatan.

"Sapi-sapi itu nanti akan dikirim ke DKI Jakarta melalui jalan darat, tetapi karena adanya virus itu maka tertahan di sana (Pelabuhan Tanjung Perak, red) dan tidak bisa dikembalikan ke Kupang lagi," ucapnya.

Sementara itu Jawa Timur adalah daerah pertama di Indonesia yang ditemukan PMK pada sapi, sehingga pemerintah daerah (pemda) setempat menerbitkan aturan penutupan keluar masuk hewan tersebut. 

Balai Karantina Hewa masih berkomunikasi dengan Balai Karantina Hewan di Surabaya untuk mencari tahu solusi dari 736 sapi yang tertahan di sana. 

Salah satu cara supaya hewan sapi bisa masuk ke Jakarta adalah pemilik sapi menggunakan kapal tol laut Cemara Nusantara milik pemerintah.

Namun jumlah pasokannya dibatasi, tak seperti pengiriman sapi menggunakan kapal kargo atau kapal barang. Sampai sekarang NTT belum terkena PMK, tapi semua jalur masuk produk-produk kemasan daging ditutup ke provinsi tersebut.