Polres Cilacap Selidiki Penyebab Kebakaran 44 Kapal Nelayan

Kepolisian Resor (Polres) Cilacap masih menyelidiki penyebab kebakaran 44 kapal nelayan dan satu kapal jenis tug boat di Dermaga Batre dan Dermaga Wijayapura
Kepolisian Resor (Polres) Cilacap masih menyelidiki penyebab kebakaran 44 kapal nelayan dan satu kapal jenis tug boat di Dermaga Batre dan Dermaga Wijayapura

Gemapos.ID (Jakarta) - Kepolisian Resor (Polres) Cilacap masih menyelidiki penyebab kebakaran 44 kapal nelayan dan satu kapal jenis tug boat di Dermaga Batre dan Dermaga Wijayapura, Kelurahan Tambakreja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). 

Tindakan ini dilakukan dengan menerjunkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Semarang ke tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami belum bisa merinci karena harus mendata dulu jenis-jenisnya termasuk (berapa) GT-nya berapa," kata Kapolres Cilacap AKBP Eko Widiantoro di Purwokerto, Jawa Tengah pada Selasa (3/5/2022). 

Kebakaran 44 kapal nelayan dan satu kapal jenis tug boat bermula dari sebuah kapal sedang bersandar di Dermaga Batere mengeluarkan ledakan pada Selasa (3/5/2022) pukul 17.10 WIB.'

Beberapa saat kemudian kobaran api merambat ke kapal-kapal lain yang sedang bersandar di Dermaga Batere. 

Berikutnya, kebakaran ini meluas hingga Dermaga Wijayapura yang merupakan tempat penyeberangan khusus menuju lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan.

Petugas gabungan berupaya memadamkan kebakaran tersebut sampai Selasa (3/5/2022) pukul 23.45 WIB. 

Tim pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV Cilacap untuk membantu proses pemadaman kebakaran. 

Mereka terdiri dari dua unit TB terdiri atas TB Transko Murai beranggotakan 10 personel dan TB Patra Tunda beranggotakan 13 personel. Selain itu dua unit fire truck (FT) yang terdiri atas FT-34 dan FT-41 dengan total personel 15 orang.

“Kepedulian tersebut merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi Tim Damkar RU IV Cilacap bersama potensi lain dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Cilacap serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cilacap,” ucap Area Manager Communication, Relations, and CSR PT KPI RU IV Cilacap Cecep Supriyatna. 

Insiden kebakaran 45 kapal nelayan di Dermaga Batere dan di Dermaga Wijayapura tidak mengganggu distribusi bahan bakar minyak (BBM). Hal ini lantaran lokasinya berjarak sekitar 1,5 kilometer (km) dari jetty Dermaga 70.

"Jauh dari perimetri pelabuhan Jetty RU IV. Kondisi kilang, pelabuhan Jetty, dan alur kapal tangker, aman," tuturnya. 

Pada sisi lain Kasatpol PP Kabupaten Cilacap Luhur Satrio Muchsin menyebutkan sekitar 40 keluarga diungsikan akibat kebakaran 45 kapal nelayan di Dermaga Batere dan Dermaga Wijayapura, Cilacap. 

“Proses evakuasi dibantu personel Basarnas, Satpol PP, Polres, Satlakar, Relawan Pokdar, dan warga," tuturnya. 

Upaya pemadaman kapal-kapal yang terbakar dilakukan melalui jalur laut dan jalur darat dengan melibatkan dua mobil damkar milik Satpol PP Kabupaten Cilacap. 

Selain itu dua mobil damkar Pelindo, dua kapal damkar Pelindo, unit damkar dari Pertamina, PT Solusi Bangun Indonesia, dan BPBD Kabupaten Cilacap.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya mengungkapkan dari informasi Satpol Perairan Kepolisian Resor Cilacap diketahui kebakaran kapal tersebut terjadi pada pukul 17.10 WIB.

"Saat itu terdengar ledakan dari salah satu kapal nelayan yang sedang bersandar di Dermaga Batere hingga akhirnya terjadi kebakaran," ujarnya.

KPP menerjunkan satu regu Basarnas ke lokasi kejadian dan belum mengetahui korban jiwa dialami dari kebakaran tersebut, 

"Sejauh ini, kami belum menerima informasi terkait kemungkinan adanya korban jiwa atau luka-luka dari kejadian tersebut," katanya.

Kepala BPBD Kabupaten Cilacap Wijonardi mengemukakan tim damkar dari Satpol PP Kabupaten Cilacap, Pelindo, dan Pertamina berusaha memadamkan kebakaran dengan menyemprotkan foam.

Penyemprotan foam untuk mengantisipasi kemungkinan tumpahan minyak di perairan yang dikhawatirkan dapat merambat ke kapal-kapal lain, termasuk kapal tanker.

"Kalau kami dari BPBD menyediakan kebutuhan air dan mengantisipasi kemungkinan adanya kejadian ikutan," ujarnya. (ant/din)