Yuk, Simak Tips Berpuasa Aman bagi Ibu Hamil

Ilustrasi: wanita yang sedang mengandung
Ilustrasi: wanita yang sedang mengandung

Gemapos.ID (Jakarta) - Melakukan ibadah puasa merupakan suatu kewajiban untuk seluruh umat muslim, karena itu banyak juga  ibu hamil yang ingin tetap berpuasa. Apakah ibu hamil boleh berpuasa? Lalu bagaimana tips agar ibu hamil dapat berpuasa dengan aman?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak penjelasan dari beberapa spesialis kandungan berikut ini.

Spesialis kebidanan dan kandungan dr. Charnaen M. Ibrahim, Sp.OG dari Universitas Sriwijaya mengatakan ibu hamil dapat melakukan puasa, namun ia dianjurkan menyantap makanan dengan jumlah kalori sekitar 1400-1600 kkal per hari.

"Anjuran asupan kalori ketika berpuasa saat hamil adalah sekitar 1400 sampai 1600 kkal sehari dari saat sahur dan berbuka," kata Charnaen di kutip dari ANTARA, hari ini (13/4/2022).

Kemudian, Dia menganjurkan ibu hamil melatih puasa secara bertahap, terutama bila punya keluhan soal lambung dan pencernaan. Selain itu, penting juga untuk mencukupi jumlah cairan sebanyak tujuh hingga delapan gelas per hari.

Selanjutnya, minumlah dua gelas sebelum sahur, 1-2 gelas setelah sahur, dua gelas setelah berbuka puasa, 1-2 gelas setelah makan malam serta dua gelas setelah shalat isya atau tarawih.

Adapun, Spesialis kebidanan dan kandungan dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG menjelaskan, ibu hamil harus memastikan asupan nutrisi dan gizi seimbang terpenuhi di setiap waktu makan.

Karena itu, pilih makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin, dan mineral ketika makan sahur dan berbuka supaya kebutuhan gizi ibu hamil dan janin tercukupi.

"Hindari processed food yang banyak mengandung garam dan lemak, serta makanan olahan dari gula sederhana," kata Zeissa dikutip dari keterangan resminya, hari ini (13/4/2022).

Ia juga menjelaskan, kedua jenis makanan tersebut biasanya mudah diolah untuk tubuh sehingga cepat membuat ibu hamil kenyang, tetapi di sisi lain juga mudah kembali lapar. Karbohidrat yang disarankan untuk ibu hamil yakni gandum, oat, nasi merah, hingga nasi cokelat.

Perlu diingat minuman yang mengandung kafein tidak disarankan, kata dia, karena memicu buang air kecil, sakit kepala dan jantung berdebar serta mengurangi kadar zat besi yang bisa diserap tubuh. Bila tidak tahan mengonsumsi kafein, ada batas yang disarankan, yakni tak lebih dari 200 miligram per hari yang setara dengan dua cangkir kopi instan.

"Nah, tapi perlu diingat juga ya, selain kopi, teh dan cokelat juga mengandung kafein," kata Zeissa.

Untuk saat buka puasa, ia menyarankan agar tidak makan dalam satu porsi yang besar sekaligus, melainkan bertahap dalam porsi kecil agar perut tidak terasa begah. Makanlah sedikit saat berbuka puasa, kemudian lanjutkan lagi setelah selesai shalat isya atau tarawih untuk mengembalikan energi.

Zeissa menambahkan, hal terpenting dalam berpuasa adalah niat dan hati lapang agar ibadah Ramadhan ini bisa tetap dinikmati meski dalam kondisi mengandung.

Ibu hamil yang tidak menunjukkan peningkatan berat badan baik atau bahkan mengalami penurunan berat badan, merasa terlalu lemas, pusing, penglihatan kabur atau berkeringat dingin saat puasa diminta untuk tidak ragu membatalkannya.

Sementara itu dokter kandungan lain juga menyebutkan, berpuasa aman dilakukan saat kehamilan karena Ramadhan ini hanya mengubah waktu makan, bukan proporsi makanan. Berpuasa memberikan jarak bagi tubuh untuk mengolah makanan, membuat tubuh bisa beristirahat, juga membantu memperbaiki metabolisme.

Meski begitu, patut diingat ketahanan tubuh serta kekuatan organ-organ tubuh masing-masing ibu hamil berbeda. Karena itu, ia mengingatkan ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mempertimbangkan untuk puasa.

"Apabila ada keluhan seperti pusing, lemas, keringat dingin, sebaiknya tidak melanjutkan puasanya," katanya.(ant/ri)