Daftar Pejabat yang Protes IDI Terkait Terawan, Siapa Saja?

Menteri kesehatan Terawan Agus Putranto
Menteri kesehatan Terawan Agus Putranto

Gemapos.ID (Jakarta) - Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merekomendasikan PB IDI untuk memecat eks Menteri kesehatan dokter Terawan Agus Putranto.

Berdasarkan surat tertanggal 8 Februari 2022 Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat IDI, mengungkapkan salah satu alasan Terawan dipecat yakni karena melakukan promosi Vaksin Nusantara sebelum penelitiannya selesai.

Demikian, surat MKEK tersebut diunggap oleh anggota IDI yang juga epidemiolog dari UI Pandu Riono lewat akun Twitternya pada Sabtu (26/3/2022) lalu.

Sebelumnya, pernyataan pemecatan itu dibacakan pada Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, Jumat (25/3/2022). Surat tim khusus MKEK Nomor 0312/PP/MKEK/03/2022 memutuskan menetapkan tiga poin, yang dibacakan panitia terkait putusan tersebut.

Pertama, meneruskan hasil keputusan rapat sidang khusus MKEK yang memutuskan pemberhentian permanen Profesor Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad (K) sebagai anggota IDI.

Selanjutnya, ketetapan ini, pemberhentian dilaksanakan oleh PB IDI selambat-lambatnya 28 hari kerja.

Ketiga, ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, ujar salah satu panitia yang dikutip dari video Muktamar PB IDI, Sabtu (26/3/2022).

Sementara itu, aksi MKEK IDI merekomendasikan pemecatan Terawan hingga kini menimbulkan banyak protes dari publik seperti masyarakat, pejabat negara setingkat menteri, wakil rakyat atau anggota DPR-RI, wakil ketua DPR-RI hingga wakil ketua MPR-RI.

Berikut ini daftar pejabat negara yang membela dokter Terawan Agus Putranto

Selain pejabat negara, Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Unair Profesor drh Chairul Anwar Nidom mengibarkan #SaveDr Terawan dan meminta IDI meninjau ulang pemecatan permanen atas eks menteri kesehatan itu.

Nidom menegaskan, bahwa pemecatan permanen bagi seorang dokter adalah sama dengan hukuman mati bagi dokter Terawan. Pasalnya, IDI adalah satu-satunya organisasi yang mewadahi dokter di Indonesia.

“Keluarga saat membiayai kuliah kedokteran tidak tergantung kepada organisasi ini, tapi mereka mereka memutuskan tidak boleh mengabdikan keprofesiannya,” tegas Nidom kepada Bisnis, Senin (28/3/2022).

Adapun pemecatan Terawan memunculkan petisi dukungan di laman Change.org. Petisi berjudul 'Save dr Terawan dari Sanksi Pemecatan' dibuat oleh Mirna Lestari.

Mirna membuat petisi ini karena ia mengaku sebagai salah seorang pasien Terawan yang berhasil disembuhkan.

Di keterangan petisi, Mirna mengatakan bahwa apa yang dikerjakan dokter Terawan di dunia kesehatan Indonesia sangat berharga dan sudah menyelamatkan banyak nyawa.

"Metode briliannya (terapi cuci otak) sudah menyelamatkan hidup banyak orang, termasuk saya," tulis Mirna.

“Ya, metode cuci otak Terawan adalah terapi kesehatan paling kontroversial,”

Mirna menegaskan bahwa terapi tersebut sudah teruji secara ilmiah dan tidak melanggar kode etik. 

“Metode briliannya sudah menyelamatkan hidup banyak orang termasuk saya,” tegasnya.(trb/ra)