BMKG Baru Lihat Hilal di 10 Lokasi di Indonesia Sabtu Kemarin

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hilal terlihat pada 2 April 2022 yang tersebar di 10 dari 34 lokasi seluruh Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hilal terlihat pada 2 April 2022 yang tersebar di 10 dari 34 lokasi seluruh Indonesia.

Gemapos.ID (Jakarta) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hilal terlihat pada 2 April 2022 yang tersebar di 10 dari 34 lokasi seluruh Indonesia. Daerah lainnya sudah cukup tinggi untuk dapat diamati dengan mata telanjang.

“Namun karena kondisi cuaca sehingga di beberapa tempat, hilal tidak dapat teramati," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono. 

Ke-10 lokasi yang dapat mengamati ketinggian hilal, yaitu:

1. Pantai Wolulu, Kolaka, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) 

2. Dermaga Kokar, Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT)

3. Tower Hilal Marana Donggala, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng)

4. Bukit Persaudaraan Mau Hau, Waingapu, Sumba Timur, NTT

5. Pantai Loang Baloq, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB)

6. Pantai Galesong Takalar, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel)

7. Kantor BMKG Badung, Bali.

8. Rooftop kantor BMKG NTT, Kupang.

9. Pantai Cermin, Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar)

10. Pantai Binasi, Sorkam, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut).

Tinggi hilal adalah besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi bulan pada horizon teramati hingga ke posisi pusat piringan berada. Ketinggian hilal yang teramati adalah salah satunya di Badung, Bali berkisar pada 11 derajat 23 menit.

BMKG sebagai institusi pemerintah berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 

Lembaga ini memiliki tugas dan fungsi memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah, termasuk bulan Ramadhan.

BMKG telah mengamati hilal pada 34 lokasi yang seluruh hasil hilal tidak teramati pada Jumat, 1 April 2022. 

Pasalnya, ketinggian hilal untuk seluruh wilayah Indonesia kurang dari tiga derajat, sehingga tidak memenuhi prasyarat yang ditetapkan MABIMS.

Ketinggian hilal yang dipersyaratkan tiga derajat dengan elongasi 6,4 derajat. MABIMS adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah yang ditetapkan berdasarkan Musyawarah Menteri-Menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura, dan dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan Qomariyah.

BMKG tetap melakukan pengamatan hilal guna keperluan koreksi data hisab di 34 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia dari Banda Aceh hingga Merauke. (ant/din)